About

Renungan Harian Kristen, Khotbah Kristen, Gambar Tuhan Yesus, Kesaksian Kristen, Tuhan Yesus, Kristen, Foto Tuhan Yesus, Tuhan Yesus Baik, Firman Tuhan

Tags : #ChurchOfGod, #ChurchOfChrist

Location :
Kota Harapan Indah, Bekasi 17131

19 Reviews

  • Anynomous
    19 November 2018

    APAKAH SAAT YANG BAIK ITU BURUK?

    Bacaan: Yeremia 32:1,2,16-30 NATS: Engkaulah yang menunjukkan kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang ... besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu (Yeremia 32:18,19)

    ...

    Dalam banyak buku dan khotbah, orang-orang kristiani sering kali ditanya apakah iman mereka cukup kuat untuk bertahan di saat-saat yang buruk. Namun, saya mengajukan pertanyaan yang lebih baik pada diri saya sendiri: "Apakah iman saya cukup kuat untuk bertahan di saat-saat menyenangkan?"

    Saya sering kali melihat orang-orang yang menjauh dari Tuhan, bukan saat hidup mereka sulit, tetapi justru saat hidupnya berjalan dengan baik. Saat itulah Allah tampaknya tidak diperlukan lagi.

    Kita terlalu sering menafsirkan berkat-Nya sebagai tanda atas kebaikan kita, bukan kebaikan-Nya. Kita menganggap diri layak mengalami semua kejadian yang menyenangkan. Namun, kita tidak dapat memahami bahwa Allah menyatakan diri-Nya melalui hal-hal baik yang telah diberikan-Nya untuk kita.

    Dalam bukunya The Problem of Pain (Hal Penderitaan), C.S. Lewin menulis, "Allah berbisik kepada kita melalui kesenangan-kesenangan kita ... tetapi Dia berteriak melalui penderitaan kita." Jika kita menolak mendengar bisikan-Nya, Dia mungkin akan berteriak untuk mendapatkan perhatian kita. Itulah yang terjadi pada bangsa Israel. Meskipun Allah telah memberi mereka "suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya," tetapi mereka berpaling dari-Nya, sehingga Dia "melimpahkan kepada mereka segala malapetaka ini" (Yeremia 32:22,23).

    Kebaikan Allah menjadi alasan untuk menaati-Nya, dan bukan kesempatan untuk tidak mematuhi-Nya. Ketika kita sadar akan hal itu, maka hubungan kita dengan Tuhan tidak melemah, bahkan akan semakin dikuatkan, oleh anugerah dan berkat-Nya --Julie Ackerman Link

    KEBAIKAN ALLAH MENYUARAKAN SIFAT ALLAH YANG BEGITU BANYAK

    See MoreIs a good time is bad?

    Reading: Jeremiah 32:1,2,16-30
    Nats: you are the one who shows your loyal love to thousands of people... great in your design and agung in your deeds (Jeremiah 32:18,19)

    In many books and sermons, Christians are often asked if their faith is strong enough to survive in the bad times. However, I ask a better question on myself: " is my faith strong enough to survive in the fun times?"

    I often see people who stay away from God, not when their lives are difficult, but precisely when his life goes well. That's when God doesn't seem necessary anymore.

    We often interpret his blessings as a sign of our kindness, not his kindness. We consider ourselves worthy of all the fun. However, we cannot understand that God declared himself through the good things that he has given us.

    In his book the problem of pain, C.S. Lewin wrote, " God whispered to us through our pleasures... but he screamed through our suffering." if we refused to hear his whisper, he would probably scream for Get our attention. That's what happened to the Israelites. Even though Allah has given them a city of abundant milk and honey, but they turn away from him, so that he may bestow upon them all this calamity " (Jeremiah 32:22,23).

    The goodness of God is a reason to obey him, and not a chance to disobey him. When we are aware of it, then our relationship with God is not weakened, it will even be more strengthened, by his grace and blessings -- Julie Ackerman link

    The goodness of Allah voice the nature of God
    That so muchTranslated

    report this review
  • Anynomous
    18 November 2018

    INTERLUDE

    Bacaan: Markus 6:30-34 NATS: Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" (Markus 6:31)

    ...

    Allah menuliskan irama hidup kita. Dan tugas kita adalah mengikuti arahannya dalam menyenandungkan, menyelaraskan, memadukan, dan menyanyikan sebuah irama.

    Melayani Tuhan, seperti halnya menyanyi, dapat membangkitkan semangat dan membanggakan. Namun, seperti halnya ketika musik interlude [nada sela di tengah-tengah lagu, biasanya penyanyi berhenti menyanyi] mengalun, saat kita disisihkan karena sakit, digantikan orang lain, atau pensiun, kita bisa frustasi dan kecewa. Ketika Allah berkata, "Mari ... beristirahatlah" (Markus 6:31), kita mungkin tidak ingin berhenti. Kita menganggap seakan-akan pertunjukan kita sudah selesai dan kita sudah sampai pada akhir lagu kita.

    Jika kita membiarkan diri tenggelam dalam kesedihan karena ketidakaktifan, maka kita hanya akan memusatkan perhatian pada kekurangan kita. Untuk itu, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa Tuhan barangkali menggunakan waktu istirahat kita untuk membuat musik kita lebih baik.

    Sang Konduktor Agung menghitung waktu dengan tepat. Dia memiliki begitu banyak aransemen musik yang tidak kita ketahui. Jika mata kita tetap tertuju kepada-Nya, maka di saat yang tepat Dia akan memampukan kita untuk kembali bernyanyi.

    Selain itu kita dapat menikmati waktu istirahat kita. Itu adalah kesempatan untuk menenangkan jiwa dan mempersiapkan langkah kita selanjutnya. Istirahat bukanlah suatu kesalahan atau penelantaran, melainkan satu bagian penting dari simfoni yang Allah tuliskan di awal hidup kita dan Dia melatih kita setiap hari.

    Sang Konduktor tahu yang terbaik. Nantikanlah Dia --David Roper

    ALLAH MENGGUNAKAN SAAT ISTIRAHAT KITA UNTUK MEMPERSIAPKAN KITA MENUJU AWAL YANG BARU

    See MoreINTERLUDE

    Reading: Mark 6:30-34
    Nats: he said to them: " come to a quiet place, so that we are alone, and rest instantly!" (Mark 6:31)

    God wrote the rhythm of our lives. And our job is to follow the lead in hum, align, combine, and sing a rhythm.

    Serve God, as singing, can raise spirit and boast. However, as it is when the music is in the middle of the song, usually the singer stops singing] Tudung, when we are set aside for pain, replaced by others, or retired, we can be frustrated and disappointed. When God says, "let's... rest" (Mark 6:31), we may not want to stop. We take it as if our show is over and we've reached the end of our song.

    If we let ourselves drown in sadness because of inactivity, then we will only focus on our shortcomings. For that, we need to remind ourselves that God may use our rest time to make our music better.

    The great conductor is counting the exact time. He has so many music arrangement we don't know. If our eyes remain on him, then at the right time he will allow us to go back to singing.

    Besides, we can enjoy our rest. It was a chance to calm the soul and prepare our next step. Rest is not a mistake or neglect, but one important part of the symphony that God wrote in the beginning of our lives and he trained us every day.

    The conductor knows the best. Wait for him -- David Roper

    Allah uses the moment of our break
    To prepare us to a new beginningTranslated

    report this review
  • Anynomous
    17 November 2018

    MANA SUARA PICCOLO?

    Bacaan: Yohanes 6:1-14 NATS: Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? (Yohanes 6:9)

    ...

    Pada waktu-waktu tertentu kita mungkin merasa bahwa kita tidak berarti dan tidak berguna. Karena dikelilingi orang-orang yang memiliki talenta yang lebih besar dari kita, maka saat kita merasa lemah, kita cenderung menarik diri dan membiarkan orang lain mengerjakan suatu pekerjaan. Kita berpikir bahwa apa yang kita berikan tak akan banyak artinya.

    Kita lupa pada kebenaran yang dinyatakan Tuhan saat Dia memanfaatkan lima roti dan dua ikan kecil untuk memberi makan begitu banyak orang (Yohanes 6:1-14). Kita masing-masing punya sesuatu yang penting yang dapat dipersembahkan kepada-Nya.

    Sir Michael Costa sedang memimpin sebuah latihan orkestra yang memainkan berbagai macam alat musik secara serempak. Di tengah-tengah latihan, bersamaan dengan suara terompet yang nyaring, drum yang berdentum-dentum, dan biola yang mengalunkan melodi yang indah, si pemain piccolo [sejenis suling kecil] menggerutu pada dirinya sendiri, "Apa gunanya saya? Lebih baik saya berhenti bermain saja. Toh tak ada orang yang bisa mendengarkan saya." Begitulah, ia tetap menaruh piccolonya di sela mulutnya, tetapi ia tidak meniupnya. Sesaat kemudian, sang konduktor berteriak, "Berhenti! Berhenti! Suara piccolonya mana?" Ternyata suara piccolo tidak terdengar oleh orang terpenting dalam orkestra itu.

    Sama halnya saat kita menggunakan segenap talenta kita bagi Tuhan. Entah talenta kita besar atau kecil, pertunjukan belumlah lengkap sebelum kita melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki --Richard De Haan

    MELAKUKAN HAL KECIL DENGAN BAIK MERUPAKAN HAL YANG BESAR DI MATA ALLAH

    See MoreWhere's Piccolo's voice?

    Reading: John 6:1-14
    Nats: here is a child, who has five barley bread and two fish; but does that mean it's for this many people? (John 6:9)

    At certain times we may feel that we are meaningless and useless. Because surrounded by people who have greater talents than us, then when we feel weak, we tend to pull ourselves and let others work on a job. We think that what we give won't mean much.

    We forget the truth that God has revealed when he uses five bread and two small fish to feed so many people (John 6:1-14). We each have something important that can be presented to him.

    Sir Michael Costa is leading an orchestra exercise that plays a variety of musical instruments in unison. In the middle of training, along with the sound of a loud horn, a drum that clash, and a violin that reached a beautiful melody, the piccolo player [kind of small flute] grumbling on himself, " What's the point of me? I better stop playing. Anyway no one can listen to me." that's how, he keeps putting piccolonya in his mouth, but he doesn't blow it. A moment later, the conductor shouted, " stop! Stop! The sound of piccolonya?" turns out piccolo's voice wasn't heard by the most important person in the orchestra.

    Just as we use all our talents for God. Either our talent is big or small, the show is not complete before we do the best with what we have ---Richard de "

    Doing a little thing well
    Is a great thing in the eyes of GodTranslated

    report this review
  • Anynomous
    16 November 2018

    TINDAKAN-TINDAKAN YANG SALING BERKAITAN

    Bacaan: Amsal 22:1-8 NATS: Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana (Amsal 22:8)

    ...

    Putra saya, Steve, ingin menjadi pelari lintas alam terbaik. Meski baru masuk SMU, tetapi ia telah mendapat tempat istimewa pada tim sekolahnya.

    Kejadiannya berawal saat Steve memutuskan ingin mengikuti lomba balap motor. Maka hari Sabtu itu ia mengikuti lomba balap motor di lintasan berlumpur. Semua berjalan lancar sampai ia membuat kesalahan dalam melakukan lompatan. Ia terjatuh dan kakinya tertindih sepeda motor Yamahanya.

    Tulangnya tidak ada yang patah, tetapi otot betisnya memar sehingga ia harus mengorbankan lomba lari lintas alam yang hendak diikutinya. Keadaannya semakin buruk, dan ia gagal membawa tim sekolahnya ke final tingkat nasional.

    Steve mendapat sebuah pelajaran penting: Semua tindakan yang kita lakukan saling berkaitan. Setiap tindakan kita mempengaruhi sisi kehidupan kita yang lain.

    Kadang kita berusaha memisahkan sebagian hidup kita dari iman kepada Kristus. Misalnya berpikir bahwa menonton acara TV yang tidak bermoral tidak mempengaruhi perjalanan kita bersama Allah. Namun, dalam Alkitab dituliskan, "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana" (Amsal 22:8), dan "Barangsiapa menabur dalam dagingnya akan ... menuai kebinasaan, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh akan ... menuai hidup yang kekal" (Galatia 6:8).

    Semua elemen kehidupan saling terkait satu sama lain. Kita harus memastikan bahwa setiap pikiran, tindakan, dan perkataan kita mengalir dari hati yang bersih. Dengan demikian, segala sesuatu yang kita lakukan adalah untuk memuji, menghormati, dan memuliakan Allah --Dave Branon

    ALASAN TERBAIK MELAKUKAN HAL YANG BENAR HARI INI ADALAH HARI ESOK

    See MoreActions related to each other

    Reading: Proverbs 22:1-8
    Nats: people who sow cheating will reap disaster (Proverbs 22:8)

    My son, Steve, wants to be the best cross-Nature Runner. Even though he was in high school, but he had a special place on his school team.

    It started when Steve decided to follow the motorcycle race. Then that Saturday he followed a motorcycle race on a muddy track. Everything went well until he made a mistake in doing a leap. He fell and his leg was crushed by a motorcycle.

    His bones weren't broken, but his calves were bruised so he had to sacrifice the cross-cross race that was about to follow. It's getting worse, and he failed to bring his school team to the national level finals.

    Steve's got an important lesson: all the actions we do are related. Each of our actions affects the side of our other lives.

    Sometimes we try to separate some of our lives from faith in Christ. Like thinking that watching an unscrupulous tv show doesn't affect our journey with God. However, in the Bible written, " the one who sows cheating will reap the disaster " (Proverbs 22:8), and " whoever sows in his flesh will... reap destruction, but whoever sows in the spirit will... reap the eternal life " (Galatians 6:8).

    All the elements of life are related to each other. We have to make sure that every thought, action, and word we flow from a clean heart. Thus, everything we do is to praise, respect, and glorify Allah ---Dave Branon

    The best reason to do the right thing today
    Is tomorrowTranslated

    report this review
  • Anynomous
    15 November 2018

    HANYA ALLAH YANG TERSISA

    Bacaan: 2Tawarikh 20:1-17 NATS: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah (2Tawarikh 20:15)

    ...

    Seorang guru Alkitab yang bijak suatu kali berkata, "Cepat atau lambat Allah akan membawa umat-Nya yang merasa memiliki segalanya ke tempat di mana mereka tidak memiliki apa pun selain Dia; tanpa kekuatan, tanpa penjelasan, tanpa apa pun kecuali Dia. Tanpa pertolongan Allah, mereka akan hancur."

    Ia lalu bercerita tentang seseorang yang putus asa mengeluh kepada pendetanya, "Hidup saya benar-benar hancur." "Seberapa parah?" tanya si pendeta. Sambil menutupi kepalanya dengan tangannya, ia meratap, "Sangat parah, sehingga satu-satunya milik saya yang masih tersisa hanya Allah." Wajah sang pendeta berseri-seri. "Dengan senang hati saya meyakinkan Anda bahwa orang yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk memperoleh kemenangan besar!"

    Dalam bacaan Alkitab hari ini, bangsa Yehuda juga sedang menghadapi masalah. Mereka sadar bahwa tak punya cukup kekuatan dan kehabisan cara untuk mengalahkan musuh. Yang tersisa hanya Allah! Namun, Raja Yosafat dan rakyatnya melihatnya sebagai sumber harapan, bukannya keputusasaan. "Mata kami tertuju kepada-Mu," seru mereka kepada Allah (2 Tawarikh 20:12). Dan mereka tidak dikecewakan karena Dia memenuhi janji-Nya: "Bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah" (ayat 15).

    Apakah Anda sedang dalam situasi di mana segala milik Anda lenyap? Ketika Anda mengarahkan pandangan kepada Tuhan dan menaruh harapan kepada-Nya, Anda akan mendapatkan pemenuhan janji Allah, dan Anda tidak akan membutuhkan apa-apa lagi --Joanie Yoder

    KETIKA ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA YANG ANDA MILIKI, ANDA TELAH MEMILIKI SEGALA YANG ANDA BUTUHKAN

    See MoreOnly God is left

    Reading: 2 Chronicles 20:1-17
    Nats: do not fear and be surprised for this great army, because you are not the one who will fight but Allah (2 Chronicles 20:15)

    A Wise Bible teacher one time said, " sooner or later God will bring his people who feel have everything to a place where they have nothing but him; without strength, without explanation, without anything but him. Without God's help, they will be destroyed."

    He then told me about someone desperate to complain to his priest, " my life is completely destroyed." " how bad?" ask the priest. While covering his head with his hands, he wailing, " very severe, so that my only one left is only god." the face of the priest radiant. " with pleasure I assure you that people who only have God, have more power than enough to gain great victory!"

    In The Bible reading today, the nation of Judah is also facing problems. They realize that they don't have enough power and run out of ways to defeat the enemy. All that's left is God! However, king josaphat and his people saw it as a source of hope, not despair. " our eyes are upon you," their fun to Allah (2 Chronicles 20:12). and they are not disappointed because he fulfilled his promise: " you are not the one who will fight but Allah " (Verse 15).

    Are you in a situation where everything belongs to you? When you direct sight to God and put hope to him, you will get the fulfillment of God's promise, and you will not need anything else ---Joanie Yoder

    When Allah is the only one you have,
    You've had everything you needTranslated

    report this review
  • Anynomous
    14 November 2018

    APAKAH KITA SUNGGUH PEDULI?

    Bacaan: Rut 2:1-13 NATS: Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing? (Rut 2:10)

    ...

    Saat awal menjadi seorang kristiani, saya dan teman-teman memiliki cara untuk saling membantu menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Kami saling memberi salam dengan cara meminta yang lain mengutip sebuah ayat. Ketika seorang teman mengetahui kalau daya ingat saya kurang baik, ia pernah menyapa saya dengan bercanda, "sebutkan ayat dalam Yohanes 11:35!" Ia tahu bahwa saya akan mudah mengingat ayat yang hanya terdiri dari tiga kata.

    Meskipun hanya sebuah permainan, tetapi tujuan kami tidak hanya untuk bersenang-senang. Salam seperti ini mencerminkan keinginan kami yang mendalam untuk menjadi pelaku firman Allah.

    Dalam kitab Rut, kita dapat membaca bahwa Boas memberi salam kepada para pekerjanya dengan berkata, "TUHAN kiranya menyertai kamu" dan mereka menjawab, "TUHAN kiranya memberkati tuan!" (2:4). Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa Boas bukanlah seorang tuan tanah yang kasar, melainkan orang yang memperhatikan orang lain dengan tulus. Jawaban para pekerjanya mengungkapkan itikad baik mereka terhadapnya dan keinginan mereka agar Allah juga memberkati tuan mereka.

    Saat kita merenungkan hubungan kita dengan Kristus dan orang-orang yang telah ditempatkan-Nya di sekeliling kita, alangkah baiknya seandainya kita memperhatikan makna penting dari salam yang kita ucapkan. Apakah ucapan "selamat pagi" dan "Allah memberkatimu" hanyalah salam kosong dan tidak tulus? Ataukah salam kita mengungkapkan rasa perhatian yang sungguh kepada orang yang kita sapa? --Albert Lee

    SALAM YANG DIUNGKAPKAN DENGAN SEPENUH HATI MENYEGARKAN YANG LETIH DAN MENGUATKAN YANG KESEPIAN

    See MoreDo we really care?

    Reading: Rut 2:1-13
    Why do I have mercy from you, so that you pay attention to me, when I am a stranger? (rut 2:10)

    When the beginning became a Christian, me and friends had a way to help each other memorize the Bible verses. We greet each other by asking others to quote a verse. When a friend finds out that the power remembers me less well, he once said hello to me by joking, " mention verse in John 11:35!" he knows that I will easily remember the verse that only consists of three words.

    Even though it's just a game, but our goal isn't just for fun. Greetings like this reflect our deep desire to be the perpetrator of God's word.

    In the book of rut, we can read that boas said to his workers by saying, " God may be with you " and they say, " God may bless the lord!" (2:4). From the verse above clearly visible that boas is not a The Lord of the land is rude, but the one who sees others sincerely. The answer of his workers reveals their good faith to him and their desire so that Allah may also bless their Lord.

    When we contemplate our relationship with Christ and those who have placed him around us, it is best if we pay attention to the important meaning of our greeting. Is the word " good morning " and " Allah bless you " is just an empty and insincere greeting? Or do our greetings express the true sense of attention to the people we say? -- Albert Lee

    Greetings that expressed with all my heart
    Refreshing the weary and strengthening the lonelyTranslated

    report this review
  • Anynomous
    13 November 2018

    ORANGTUA PENDOA

    Bacaan: Matius 19:13-15 NATS: Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka (Matius 19:13)

    ...

    Seorang ibu muda mengirimkan tulisan berikut ke sebuah majalah, "Saya berharap dapat menyelubungi anak-anak saya dengan gelembung penyelubung untuk melindungi mereka dari dunia luar yang besar dan jahat."

    Wanita penulis Stormie Omartian memahami apa yang dirasakan ibu itu. Dalam bukunya The Power of A Praying Parent, ia menulis demikian, "Suatu hari saya berseru kepada Allah, 'Tuhan, beban ini telalu berat bagi saya. Saya tidak mampu terus-menerus mengawasi putra saya setiap saat selama 24 jam. Bagaimana saya dapat menemukan kedamaian?'"

    Allah memberi tanggapan dengan membimbing Stormie dan suaminya untuk menjadi orangtua pendoa. Mereka mulai mendoakan putra mereka setiap hari, menyebutkan setiap detail kehidupannya dalam doa.

    Keinginan untuk menyelubungi anak-anak kita dengan "gelembung penyelubung" berakar dari rasa takut. Itu adalah suatu kecenderungan umum, terutama di kalangan para ibu. Menyelubungi mereka dengan doa, seperti yang dilakukan Yesus (Matius 19:13-15), merupakan alternatif yang sangat ampuh. Kepedulian Dia terhadap anak-anak kita lebih besar daripada kepedulian kita, maka kita dapat memasrahkan mereka ke dalam tangan-Nya dengan mendoakan mereka. Dia tidak berjanji kepada kita bahwa hal buruk tidak akan menimpa mereka. Namun ketika kita berdoa, Dia akan memberi kita kedamaian yang kita dambakan (Filipi 4:6,7).

    Ini merupakan tantangan bagi semua orangtua, bahkan bagi mereka yang memiliki anak-anak yang sudah dewasa: jangan pernah berhenti menyelubungi anak-anak Anda dengan doa! --Joanie Yoder

    SETIAP ANAK MEMBUTUHKAN ORANGTUA PENDOA

    See MorePrayer parents

    Reading: Matthew 19:13-15
    Nats: then people bring little children to Jesus, so that he lays his hands over them and pray for them (Matthew 19:13)

    A young mother sent the following writing to a magazine, " I hope to be able to cloak my children with cloaking bubbles to protect them from the great and evil world."

    The woman of the author of stormie omartian understands what the mother feels. In his book the power of a 🎂🍰🎁🙏👍praying parent, he wrote so, " one day I cry to God, ' God, this burden is too heavy for me. I can't afford to keep watching my son every moment for 24 hours. How can I find peace? '"

    God gives a response by guiding stormie and her husband to be a parent of prayer. They begin to pray for their son every day, mention every detail of his life in prayer.

    The desire to cloak our children with the "Cloaking bubble" is rooted out of fear. It's a common inclination, especially among the mothers. Cloak them with prayer, as Jesus did (Matthew 19:13-15), is a very powerful alternative. His concern for our children is greater than our concern, then we can put them in his hands by praying for them. He didn't promise us that bad things wouldn't happen to them. But when we pray, he will give us the peace we crave (Philippians 4:6,7).

    This is a challenge for all parents, even for those who have grown children: never stop covering your children with prayers! -- Joanie Yoder

    Every child needs a prayer parentTranslated

    report this review
  • Anynomous
    12 November 2018

    PENDERITAAN DI SALIB

    Bacaan: Yesaya 53 NATS: [Yesus] telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8)

    ...

    Sebagai orang kristiani, kita pasti memahami makna rohani pengurbananKristus di bukit Kalvari. Namun, kita dapat dengan mudah melupakan penderitaan hebat yang ditanggung Kristus di sana. Hal yang paling buruk pada peristiwa itu adalah keterpisahan-Nya dengan Bapa. Namun, penderitaan jasmani yang dialami-Nya pun sangat mengenaskan, di luar akal manusia.

    Dalam bukunya Dare To Believe, Dan Baumann membagikan beberapa pemikiran yang dapat memperdalam syukur kita terhadap tindakan Juruselamat bagi kita. “Kita mungkin pernah secara tidak bijaksana, atau kadang tidak sadar, telah membuat salib menjadi barang mewah. Berbagai perhiasan dan menara salib memang indah dan menarik, tetapi tidak menampakkan makna penyaliban yang sebenarnya. Penyaliban adalah metode hukuman mati yang terberat pada abad pertama. Sang terhukum disandarkan pada kayu salib. Paku ... ditancapkan pada kedua tangan dan kaki sang terhukum, kemudian salib itu ditegakkan dan dipancangkan ke tanah. Itu membuat daging orang yang disalib terkoyak dan menyiksanya dengan rasa sakit yang amat mengerikan. Para sejarawan mengingatkan bahwa para prajurit yang melakukan penyaliban pun ngeri dengan penyaliban itu, sehingga mereka sering menenggak minuman keras untuk mematikan perasaan mereka.”

    Dengan ingatan yang jelas akan penderitaan jasmani Sang Juruselamat, marilah kita mengucap syukur kembali atas pengurbanan-Nya di Kalvari. Dia begitu mengasihi kita, sehingga rela mati bagi kita--sekalipun kematian-Nya di kayu salib mengerikan --Richard De Haan

    PENGORBANAN KITA TIDAK PERNAH CUKUP BAGI DIA YANG MENGURBANKAN SEGALA MILIK-NYA UNTUK KITA

    See More

    report this review
  • Anynomous
    11 November 2018

    WARISAN PENGAMPUNAN

    Bacaan: 1Yohanes 2:1-12 NATS: Dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya (1Yohanes 2:12)

    ...

    Lima tahun sesudah PD II berakhir, Marvin Maris bertemu Taizo Fujishiro di sekolah teologi di Chicago. Meskipun keduanya di pihak yang saling bermusuhan ketika perang berlangsung, tetapi Maris tetap bersahabat dengan Fujishiro. Ia membuatkan catatan pelajaran untuknya, mengajarinya menyetir mobil, dan mengundangnya untuk merayakan Natal. Setelah Taizo kembali ke Jepang, mereka tetap saling berhubungan.

    Empat puluh tahun kemudian, cucu perempuan Maris, Connie Wieck, pergi ke Jepang untuk mengajar bahasa Inggris. Ia menelepon Fujishiro dan memperkenalkan diri. Hari berikutnya mereka bertemu untuk makan siang. Taizo menceritakan kepadanya semua hal mengenai kakeknya, sahabat Amerika pertama Taizo.

    Di kemudian hari Connie menulis: "Dibesarkan di kota di mana para veterannya masih menyimpan kepedihan ..., dulunya saya tak percaya bahwa pemaafan akan terjadi di antara orang-orang yang terlibat langsung dalam sejarah kelam itu. Namun, persahabatan antara kakek saya dan Taizo membuktikan kebalikannya."

    Rasul Paulus menggambarkan keajaiban keselamatan dengan menulis, "Kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya" (Roma 5:10). Dan Yohanes mengatakan bahwa mereka yang sudah diampuni harus mengasihi saudaranya (1 Yohanes 2:9-12).

    Warisan pengampunan dari Allah akan diteruskan dari generasi ke generasi jika kita dengan rendah hati menerima anugerah pengampunan-Nya dalam Kristus dan meneruskannya kepada sesama kita --David McCasland

    PENDOSA YANG DIAMPUNI AKAN MENGENAL DAN MENYATAKAN KASIH

    See More

    report this review
  • Anynomous
    10 November 2018

    ASA BAGI YANG KHAWATIR

    Bacaan: Mazmur 23 NATS: Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku (Mazmur 23:1)

    ...

    Setiap orang pasti pernah merasa khawatir. Saya pun pernah menjadi seorang “tukang khawatir yang profesional”. Setiap hari saya senantiasa asyik memikirkan semua kekhawatiran saya, satu demi satu.

    Suatu hari, saya harus menghadapi suatu tes kesehatan yang tidak mengenakkan, sehingga saya menjadi gelisah karena takut. Akhirnya saya memutuskan untuk menjalani tes itu dengan memusatkan pikiran pada tiga kata pertama dalam Mazmur 23: “Tuhan adalah gembalaku”. Pola latihan meditasi ini tidak saja menenangkan diri saya, tetapi juga memberikan banyak pemahaman baru. Kemudian, ketika saya perlahan-lahan mulai merenungkan seluruh mazmur tersebut, Tuhan memberi saya lebih banyak pemahaman. Akhirnya, dalam berbagai konferensi, saya mampu membagikan apa yang Tuhan ajarkan kepada saya.

    Jika Anda mudah merasa khawatir, ada harapan juga bagi Anda! Rick Warren, penulis buku The Purpose-Driven Life, menulis: “Kekhawatiran adalah apabila Anda memikirkan sebuah masalah berulang-ulang. Akan tetapi apabila Anda merenungkan firman Allah berulang-ulang, itu berarti Anda bermeditasi. Maka jika Anda bisa merasa khawatir, berarti Anda pun bisa bermeditasi!”

    Semakin sering kita merenungkan firman Allah, kita semakin tidak perlu khawatir. Dalam Mazmur 23, Daud merenungkan Sang Gembala Agung, dan tidak merasa khawatir. Di kemudian hari, Allah memilih Daud untuk menggembalakan umat-Nya (Mazmur 78:70-72). Allah memakai orang-orang yang dengan jujur berkata, “Tuhan adalah gembalaku” --Joanie Yoder

    SEMAKIN SERING KITA MERENUNGKAN FIRMAN ALLAH SEMAKIN KITA TIDAK PERLU KHAWATIR

    See More

    report this review
  • Anynomous
    09 November 2018

    KESAKSIAN YANG KUAT

    Bacaan: Kisah Para Rasul 26:12-29 NATS: Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen! (Kisah Para Rasul 26:28)

    ...

    Seorang ilmuwan Inggris bernama Thomas Huxley (1825-1895) sangat giat mendukung teori evolusi, sehingga ia mendapat sebutan "anjing buldognya Darwin". Sebagai seorang agnostik, ia percaya bahwa agama adalah takhayul yang berbahaya.

    Pada suatu hari Huxley bertanya kepada seorang kristiani yang sangat taat, "Apa arti imanmu bagimu?" Orang itu tahu kalau Huxley adalah orang yang skeptis. Ia diam sejenak, kemudian menjawab, "Anda sangat berpendidikan, dan Anda bisa menentang apa pun yang saya katakan."

    Huxley terus mendesaknya untuk menjelaskan mengapa ia menjadi seorang kristiani. Maka dengan tulus hati, orang itu menceritakan arti Yesus bagi dirinya. Huxley begitu tersentuh sehingga ia tidak mampu mendebatnya. Ia berkata dengan sungguh dan tulus, "Saya kagum akan iman Anda kepada Yesus."

    Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman di atas. Pertama, kita boleh saja menghargai pengetahuan, tetapi kita tahu bahwa pendidikan formal tidak seharusnya digunakan untuk menguji iman yang menyelamatkan dan mengubah hidup (Efesus 2:8,9). Kedua, sering kali kesaksian sederhana yang keluar dari lubuk hati lebih efektif daripada penjelasan ilmiah.

    Ketika Rasul Paulus berdiri di hadapan Raja Agripa, ia bercerita bagaimana Yesus telah mengubah hidupnya. Agripa sangat tersentuh mendengarnya (Kisah Para Rasul 26:28).

    Jangan ragu-ragu menceritakan kepada sesama akan arti Yesus bagi diri kita secara pribadi --Vernon Grounds

    UNTUK BERSAKSI PADA SESAMA APA YANG DAPAT KRISTUS LAKUKAN, CERITAKANLAH KARYA KRISTUS DALAM HIDUP ANDA

    See More

    report this review
  • Anynomous
    08 November 2018

    BULDOG BERLIPSTIK

    Bacaan: Matius 4:17-25 NATS: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! (Matius 4:17)

    ...

    "Dalam banyak organisasi, membuat perubahan bagaikan memoleskan lipstik pada anjing buldog. Anda harus berusaha keras. Sering kali yang Anda dapatkan hanyalah noda lipstik, dan seekor anjing buldog yang marah." Demikian tulis Dave Murphy dalam San Francisco Chronicle (Kronik San Fransisco).

    Perubahan yang sejati, entah dalam bisnis, gereja, keluarga, atau dalam diri kita sendiri, mungkin sangat sulit dilakukan dan sukar dipahami. Saat kita merindukan perubahan yang mendalam dan berkelanjutan, sering kali kita hanya dapat melakukan perubahan tambal sulam yang tidak menyelesaikan apa pun serta tidak memuaskan seorang pun.

    Kata bertobat digunakan Alkitab untuk menggambarkan awal perubahan rohani yang sejati. Seorang ahli bahasa, W. E. Vine, mengartikan bertobat sebagai "perubahan pikiran atau tujuan seseorang". Dalam Perjanjian Baru, pertobatan selalu melibatkan perubahan ke arah yang lebih baik yaitu ketika seseorang meninggalkan dosa dan berpaling kepada Allah. Yesus memulai pelayanan-Nya kepada orang banyak dengan berseru, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4:17).

    Saat kita menyesal karena melakukan kesalahan atau karena tertangkap setelah berbuat salah, perasaan ini hanyalah sekadar kosmetik rohani. Pertobatan yang sejati terjadi di lubuk hati kita yang terdalam dan membuahkan perbedaan yang nyata dalam perbuatan kita.

    Ketika kita berpaling kepada Kristus dan menyerahkan diri kepada-Nya, Dia mengadakan perubahan yang sejati, bukan sekadar perubahan tambal sulam --David McCasland

    PERTOBATAN BUKANLAH SEKADAR PERKATAAN, MELAINKAN PERBUATAN NYATA

    See More

    report this review
  • Anynomous
    07 November 2018

    ATEIS YANG BAIK

    Bacaan: Lukas 10:25-37 NATS: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! (Roma 13:9)

    ...

    Ketika seorang pria tahu ada seorang wanita tua yang tak sanggup membeli obat dan membayar sewa rumah, ia datang membantu wanita tua itu. Ia membawa wanita itu ke rumahnya dan merawatnya seperti ibunya sendiri. Ia menyiapkan tempat tidur dan makanan, membelikan obat, serta mengantar wanita tua tersebut ketika ia butuh perawatan. Ia terus merawatnya sampai wanita itu tak dapat lagi mengurus diri sendiri. Saya takjub ketika tahu bahwa pria yang baik itu seorang ateis yang fanatik!

    Orang-orang Yahudi terguncang oleh perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. Yesus memuji kebaikan orang Samaria itu. Orang Yahudi sangat merendahkan orang Samaria, sama seperti saya yang cenderung memandang rendah orang ateis.

    Seorang ahli Taurat mencobai Yesus dengan bertanya bagaimana ia dapat memperoleh hidup kekal. Lalu Yesus menanyakan apa yang dituliskan hukum Taurat tentang hal itu. Ahli Taurat tersebut menjawab bahwa ia harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti dirinya sendiri (Lukas 10:25-27). Lalu sang ahli Taurat bertanya kembali, “Dan siapakah sesamaku manusia?” (ayat 29). Dalam perumpamaan Yesus, orang Samaria itu adalah sesama manusia yang menunjukkan kebaikan kepada orang yang terluka.

    Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk menantang para pendengar-Nya. Cerita tentang orang Samaria dan orang ateis yang baik hati mengingatkan kita tentang tingginya standar firman Allah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Roma 13:9) --Herb Vander Lugt

    ORANG YANG SEDANG MEMBUTUHKAN BANTUAN MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN KITA

    See More

    report this review
  • Anynomous
    06 November 2018

    TRANSMISI DIGITAL

    Bacaan: Yohanes 13:1-17 NATS: Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu (Yohanes 13:15)

    ...

    Pada tahun 2000, sebuah film ditransmisikan secara digital melalui internet dari sebuah studio di Kalifornia untuk pemutaran perdana tingkat dunia di Atlanta, Georgia. Film itu ditransfer langsung dari studio ke layar bioskop, tanpa menggunakan rol film. Secara digital, impuls-impuls elektronis dipakai untuk menggantikan gulungan seluloid yang besar.

    Di abad elektronis yang sering digambarkan sebagai "high-tech, low-touch" (teknologi tinggi, sedikit sentuhan) ini, baiklah kita mengingat bahwa Allah menggunakan jenis "transmisi digital" lain. Sebaliknya, Allah menggunakan metode teknologi "high-touch" (banyak sentuhan) untuk mengomunikasikan anugerah dan kasih-Nya.

    Dalam bahasa Inggris, kata digital berasal dari kata digit, yang mengacu pada jari tangan kita. Ketika saya berpikir mengenai hidup dan pelayanan Yesus, saya ingat bagaimana Dia memakai tangan-Nya untuk memberi harapan dan kesembuhan. Dia menjamah yang sakit, menggendong anak-anak kecil, memecahkan roti bagi yang lapar, dan membiarkan tangan-Nya dipaku di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Dalam Yohanes 13 kita membaca bahwa Yesus menunjukkan sikap rendah hati yang mengagumkan dengan membasuh kaki para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (ayat 14).

    Apabila kita merendahkan hati dan berserah kepada-Nya, Tuhan masih akan mentransmisikan Injil anugerah-Nya kepada sesama, melalui jamahan kasih manusiawi kita --David McCasland

    KITA MENUNJUKKAN KASIH KEPADA ALLAH APABILA KITA MEMBAGIKAN KASIH KEPADA SESAMA

    See More

    report this review
  • Anynomous
    05 November 2018

    DITOLAK

    Bacaan: Matius 27:15-26 NATS: Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya (Yohanes 1:11)

    ...

    Ditolak itu menyakitkan. Ketika Adlai Stevenson kalah dalam pemilihan presiden AS pada tahun 1952, ia berkata bahwa ia merasa seperti orang dewasa yang jari kakinya baru saja tersandung. "Rasanya terlalu sakit untuk tertawa, tetapi terlalu tua untuk menangis," tambahnya.

    Beberapa anak kecil merasakan sakitnya ditolak ketika salah seorang temannya terpilih untuk membacakan puisi atau menyanyikan lagu, sementara dirinya tidak. Saat beranjak dewasa, sebagian di antara mereka tidak terpilih menjadi anggota tim universitas. Sebagian lagi akan ditolak oleh gadis yang ingin diajaknya kencan. Dan yang lainnya mungkin menikah, tetapi kemudian pasangannya pergi meninggalkannya demi orang lain. Mereka mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan mereka ditolak.

    Saya tak punya jawaban mudah bagi orang-orang yang hatinya terluka seperti ini. Saya hanya dapat menganjurkan mereka untuk melihat Yesus, karena Dia juga pernah ditolak. Dia dicemooh saudara-saudara-Nya dan orang-orang di daerah-Nya. Orang-orang menuntut Dia agar disalibkan (Matius 27:23). Di atas kayu salib, saat menanggung dosa-dosa kita, Dia merasa sedemikian ditinggalkan Bapa-Nya sehingga Dia berseru, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (ayat 46).

    Ketika Anda merasa sangat terluka akibat penolakan, ingatlah bahwa Yesus memahami apa yang Anda rasakan. Dia mencintai Anda. Saat Anda percaya kepada-Nya, saat itu juga Dia menerima Anda. Dia tidak pernah menolak orang-orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 6:37) --Herb Vander Lugt

    KEPEDULIAN YESUS MEMBUAT SEGALANYA MENAJA DI BERBEDA

    See More

    report this review
  • Anynomous
    04 November 2018

    BERHALA DALAM HATI

    Bacaan: Yehezkiel 14:1-8 NATS: Orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya (Yehezkiel 14:3)

    ...

    Ketika saya dan suami saya pergi mengabarkan Injil untuk pertama kalinya, saya prihatin melihat maraknya materialisme di masyarakat kami. Sebelumnya tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya pun bisa menjadi orang yang materialistis. Lagi pula, bukankah sewaktu kami pergi untuk mengabarkan Injil, kami pergihampir tanpa membawa apa-apa? Bukankah kami harus tinggal di apartemen kuno yang tak terpelihara dengan perabotnya yang sudah usang? Saya pikir materialisme tidak bisa menyentuh kami.

    Namun, perasaan tidak puas perlahan-lahan mulai berakar dalam hati saya. Tak lama kemudian, saya mulai memimpikan benda-benda bagus dan diam-diam merasa kesal karena tidak dapat memiliki benda-benda tersebut. Suatu hari, Roh Allah membuka mata saya terhadap suatu pemahaman yang menyentak. Materialisme tidak harus berarti memiliki harta benda, tetapi dapat berupa keinginan untuk memilikinya. Saya terpaku karena merasa bersalah telah bersikap materialistis! Tuhan telah menunjukkan bahwa ketidakpuasan saya telah menjadi berhala dalam hati saya. Hari itu saya menyesali dosa yang tidak kentara ini, dan saat itu juga Allah kembali menguasai hati saya sebagai singgasana-Nya yang sah. Sudah tentu saya merasakan kepuasan yang mendalam, bukan karena harta benda, melainkan karena Dia.

    Di zaman Yehezkiel, Tuhan pun menunjukkan penyembahan berhala di hati umat-Nya (Yehezkiel 14:3-7). Dan sekarang, Dia rindu melihat kita membersihkan hati dari segala yang merusak kepuasan kita akan Dia --Joanie Yoder

    BERHALA ADALAH SEGALA SESUATU YANG MERAMPAS SINGGASANA ALLAH YANG SAH

    See MoreIdols in the heart

    Reading: Ezekiel 14:1-8
    Nats: these people uphold their idols in his heart (Ezekiel 14:3)

    When my husband and I went to preach the gospel for the first time, I was concerned to see the materialism of the materialism in our society. It never crossed my mind that I could be a materialistic person. Anyway, wasn't it when we went to tell the gospel, we were pergihampir without bringing anything? Don't we have to live in an old-fashioned apartment with an old furniture? I think materialism can't touch us.

    However, the feeling of unsatisfied slowly began to rooted in my heart. Shortly later, I started dreaming of nice things and secretly felt upset for not being able to have those things. One day, the spirit of God opened my eyes against an understanding that was jerking off. Materialism doesn't have to mean having a treasure, but it can be a desire to have it. I'm fixated on feeling guilty of being materialistic! God has shown that my dissatisfaction has become a idols in my heart. That day I regretted this obvious sin, and that moment also god returned to master my heart as his rightful throne. Of course I feel a deep satisfaction, not because of the treasure, but because of him.

    In the age of Ezekiel, the Lord showed the worship of idols in the hearts of his people (Ezekiel 14:3-7). and now, he misses seeing us cleanse the hearts of all that ruin our satisfaction will he -- Joanie Yoder

    Idols are everything
    Who Robs the rightful throne of GodTranslated

    report this review
  • Anynomous
    03 November 2018

    MENCARI CINTA

    Bacaan: Yohanes 3:16-21 NATS: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)

    ...

    Sebuah virus komputer bernama "The Love Bug" (Virus Cinta) menjalar ke seluruh dunia melalui e-mail, menjangkiti berjuta-juta komputer dalam waktu kurang dari 24 jam. Tampaknya orang-orang yang waspada seperti perakit software ternama pun tidak mampu menahan diri terhadap godaan untuk membuka pesan yang berjudul "Aku Cinta Kamu".

    Beberapa analis mengatakan bahwa keberhasilan virus komputer yang menghancurkan itu, di samping mengungkapkan keringkihan mesin di dunia cyber kita, juga mengungkapkan betapa dalamnya kerinduan hati manusia. Jauh di dalam lubuk hati manusia, setiap orang di planet bumi ini sedang mencari cinta.

    Bukan suatu kebetulan jika salah satu ayat terkenal dalam Alkitab adalah Yohanes 3:16. Ayat ini berbunyi, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

    Mungkinkah cinta yang paling kita rindukan adalah cinta Allah? Apakah Yesus Kristus adalah Pribadi istimewa yang sangat ingin kita cari, yang dapat membuat kita bertekuk lutut? Jika benar demikian, maka penerimaan akan cinta Allah di dalam Kristus dapat mengubah hidup kita melalui berbagai cara yang luar biasa. Pengharapan, kedamaian, dan gairah hidup -- semuanya timbul dari cinta akan Yesus.

    Ketika Allah berfirman, "Aku mengasihimu", itulah pesan yang selama ini kita cari-cari. Pesan itu dapat mengubah hidup kita. Bagaimana Anda menanggapi-Nya hari ini? --David McCasland

    KEMATIAN KRISTUS MENJADI UKURAN CINTA ALLAH KEPADA ANDA

    See MoreLooking for love

    Reading: John 3:16-21
    Nats: for so great the love of Allah will be this world, so that he has given his son a single, so that every person who believes in him does not perish, except for the eternal life (John 3:16)

    A computer virus called "the love bug" (love virus) Creeper all over the world through e-mail, infected millions of computers in less than 24 hours. It seems that people who are alert like a reputable software assembler are not able to resist the temptation to open a message called "I love you".

    Some analysts say that the success of the computer virus that destroys it, next to reveal keringkihan machine in our cyber world, also reveals how deep the longing of human hearts. Deep down in the heart of man, everyone on planet earth is looking for love.

    It is not a coincidence if one of the famous verses in the Bible is John 3:16. This verse rings, " for so great the love of Allah will be this world, so that he has given his son a single, so that every person who believes in him does not perish, Except for eternal life."

    Could the love that we miss most is the love of God? Is Jesus Christ a special person that we really want to find, which can make us to his knees? If it is true, then the acceptance of God's love in Christ can change our lives through various extraordinary ways. Hope, peace, and passion of life -- all arise from the love of Jesus.

    When God said, "I love you", that's the message we've been looking for. That message can change our lives. How do you respond to him today? -- David Mccasland

    The death of Christ becomes the size of God's love to youTranslated

    report this review
  • Anynomous
    02 November 2018

    BERTERIMA KASIH KEPADA PERAGU

    Bacaan: Lukas 24:10-16,36-43 NATS: Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu (Matius 28:17)

    ...

    Murid-murid Yesus tidak mudah percaya. Saat mendengar kesaksian beberapa perempuan yang baru saja melihat kubur yang kosong, "mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu" (Lukas 24:11). Dan ketika sore itu Yesus tiba-tiba menampakkan diri kepada mereka, "mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran" (ayat 41). Mereka begitu girang dan terkejut melihat Tuhan mereka telah bangkit sehingga mereka mempertanyakan penglihatan mereka sendiri.

    Bahkan beberapa saat kemudian, ketika Yesus memperlihatkan diri kepada murid-murid-Nya di Galilea, "beberapa orang ragu-ragu" (Matius 28:17). Padahal di antara mereka ini termasuk beberapa pengikut Yesus yang menyaksikan Juruselamat yang bangkit untuk pertama kalinya (1 Korintus 15:6). Sebelum menyembah-Nya, mereka harus meyakinkan diri bahwa mereka tidak sedang melihat hantu.

    Saya senang Alkitab mencatat tentang para murid yang ragu-ragu. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak mudah dibodohi. Karena itulah kesaksian mereka lebih berbobot. Keinginan mereka yang besar untuk mendapatkan bukti yang kuat meyakinkan kita bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian. Hal ini juga meyakinkan kita bahwa Allah tidak ingin kita mudah tertipu. Jadi, melalui keragu-raguan Dia hendak menumbuhkan iman yang kuat. Bahkan teguran halus-Nya kepada Tomas membuat ia mengucapkan pengakuan yang mantap: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Saya berterima kasih kepada orang-orang yang dulunya ragu-ragu. Bagaimana dengan Anda?- Herb Vander Lugt

    KERAGU-RAGUAN YANG JUJUR DAPAT MENJADI LANGKAH PERTAMA MENUJU IMAN YANG KUAT

    See More

    report this review
  • Anynomous
    01 November 2018

    DIKECEWAKAN SAHABAT

    Bacaan: Ayub 42 NATS: Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka (Yohanes 17:20)

    ...

    Dengan para sahabat seperti yang dimilikinya, Ayub tak lagi membutuhkan musuh. Ketiga sahabatnya yang seharusnya menghibur, sama sekali tidak meringankan penderitaan Ayub. Bukannya bersimpati, mereka malah melemparkan tuduhan yang memperberat penderitaannya.

    Namun, Ayub berhasil keluar dari penderitaan dan kebingungan itu dengan penuh kemenangan. Satu langkah penting yang dilakukannya untuk mencapai kemenangan adalah mendoakan para sahabat yang telah mengkritik dan menyalahkannya. Allah mendengarkan doanya. Ia pun bahagia melihat sahabat-sahabatnya kembali kepada Allah untuk memperoleh pengampunan (Ayub 42:7-10).

    Yesus juga mendoakan sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 17:6-19), meski mereka sering mengecewakan. Sementara menjalani penderitaan yang dalam menjelang penyaliban yang semakin dekat, Yesus berdoa bagi Petrus meski Dia tahu bahwa tak lama lagi Petrus akan menyangkal-Nya (Lukas 22:31-34).

    Yesus pun berdoa bagi Anda dan saya (Yohanes 17:20-26). Pelayanan doa-Nya, yang dimulai sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, terus berlanjut sampai hari ini. Meski kadang-kadang kita bersikap seperti musuh-Nya, dan bukan sebagai sahabat-Nya, Yesus tetap membela kita di hadapan Bapa-Nya (Roma 8:34; Ibrani 7:25).

    Dalam mengikuti teladan Kristus, kita harus mendoakan para sahabat dan kenalan kita, bahkan ketika mereka menyakiti hati kita. Adakah seseorang yang dapat Anda doakan hari ini? -- Haddon Robinson

    AGAR ANDA DAPAT MENGASIHI SESEORANG LEBIH DALAM LEBIH SERINGLAH BERDOA UNTUK DIA

    See MoreDisappointed best friend

    Reading: job 42
    Nats: and not for these only I pray, but also for the people, who believe in me by their news (John 17:20)

    With the best friends he has, job no longer needs an enemy. All three of his best friends are supposed to be entertaining, not to ease the suffering of job. Instead of sympathetic, they threw the charges that were aggravated.

    However, job made it out of suffering and confusion with victory. One important step he does to achieve victory is to pray for the friends who have criticize and blame him. God listens to his prayers. He is happy to see his friends back to God to obtain forgiveness (Job 42:7-10).

    Jesus also prayed for his best friends (John 17:6-19), even though they often disappoint. While living deep suffering towards the closer crucifixion, Jesus pray for Peter even though he knows that soon Peter will deny him (Luke 22:31-34).

    Jesus prayed for you and me (John 17:20-26). His prayer service, which began before his death and resurrection, continues to continue until today. Although sometimes we act like his enemies, and not as his best friend, Jesus remains defending us in the presence of his father (Romans 8:34; Hebrews 7:25).

    In following the example of Christ, we must pray for our friends and acquaintances, even when they hurt our hearts. Is there someone you can pray for today? -- Haddon Robinson

    So you can love someone deeper
    More often pray for himTranslated

    report this review

Rate & Write Reviews