APAKAH SAAT YANG BAIK ITU BURUK?
Bacaan: Yeremia 32:1,2,16-30 NATS: Engkaulah yang menunjukkan kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang ... besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu (Yeremia 32:18,19)
...Dalam banyak buku dan khotbah, orang-orang kristiani sering kali ditanya apakah iman mereka cukup kuat untuk bertahan di saat-saat yang buruk. Namun, saya mengajukan pertanyaan yang lebih baik pada diri saya sendiri: "Apakah iman saya cukup kuat untuk bertahan di saat-saat menyenangkan?"
Saya sering kali melihat orang-orang yang menjauh dari Tuhan, bukan saat hidup mereka sulit, tetapi justru saat hidupnya berjalan dengan baik. Saat itulah Allah tampaknya tidak diperlukan lagi.
Kita terlalu sering menafsirkan berkat-Nya sebagai tanda atas kebaikan kita, bukan kebaikan-Nya. Kita menganggap diri layak mengalami semua kejadian yang menyenangkan. Namun, kita tidak dapat memahami bahwa Allah menyatakan diri-Nya melalui hal-hal baik yang telah diberikan-Nya untuk kita.
Dalam bukunya The Problem of Pain (Hal Penderitaan), C.S. Lewin menulis, "Allah berbisik kepada kita melalui kesenangan-kesenangan kita ... tetapi Dia berteriak melalui penderitaan kita." Jika kita menolak mendengar bisikan-Nya, Dia mungkin akan berteriak untuk mendapatkan perhatian kita. Itulah yang terjadi pada bangsa Israel. Meskipun Allah telah memberi mereka "suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya," tetapi mereka berpaling dari-Nya, sehingga Dia "melimpahkan kepada mereka segala malapetaka ini" (Yeremia 32:22,23).
Kebaikan Allah menjadi alasan untuk menaati-Nya, dan bukan kesempatan untuk tidak mematuhi-Nya. Ketika kita sadar akan hal itu, maka hubungan kita dengan Tuhan tidak melemah, bahkan akan semakin dikuatkan, oleh anugerah dan berkat-Nya --Julie Ackerman Link
KEBAIKAN ALLAH MENYUARAKAN SIFAT ALLAH YANG BEGITU BANYAK
See MoreIs a good time is bad?INTERLUDE
Bacaan: Markus 6:30-34 NATS: Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" (Markus 6:31)
...Allah menuliskan irama hidup kita. Dan tugas kita adalah mengikuti arahannya dalam menyenandungkan, menyelaraskan, memadukan, dan menyanyikan sebuah irama.
Melayani Tuhan, seperti halnya menyanyi, dapat membangkitkan semangat dan membanggakan. Namun, seperti halnya ketika musik interlude [nada sela di tengah-tengah lagu, biasanya penyanyi berhenti menyanyi] mengalun, saat kita disisihkan karena sakit, digantikan orang lain, atau pensiun, kita bisa frustasi dan kecewa. Ketika Allah berkata, "Mari ... beristirahatlah" (Markus 6:31), kita mungkin tidak ingin berhenti. Kita menganggap seakan-akan pertunjukan kita sudah selesai dan kita sudah sampai pada akhir lagu kita.
Jika kita membiarkan diri tenggelam dalam kesedihan karena ketidakaktifan, maka kita hanya akan memusatkan perhatian pada kekurangan kita. Untuk itu, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa Tuhan barangkali menggunakan waktu istirahat kita untuk membuat musik kita lebih baik.
Sang Konduktor Agung menghitung waktu dengan tepat. Dia memiliki begitu banyak aransemen musik yang tidak kita ketahui. Jika mata kita tetap tertuju kepada-Nya, maka di saat yang tepat Dia akan memampukan kita untuk kembali bernyanyi.
Selain itu kita dapat menikmati waktu istirahat kita. Itu adalah kesempatan untuk menenangkan jiwa dan mempersiapkan langkah kita selanjutnya. Istirahat bukanlah suatu kesalahan atau penelantaran, melainkan satu bagian penting dari simfoni yang Allah tuliskan di awal hidup kita dan Dia melatih kita setiap hari.
Sang Konduktor tahu yang terbaik. Nantikanlah Dia --David Roper
ALLAH MENGGUNAKAN SAAT ISTIRAHAT KITA UNTUK MEMPERSIAPKAN KITA MENUJU AWAL YANG BARU
See MoreINTERLUDEMANA SUARA PICCOLO?
Bacaan: Yohanes 6:1-14 NATS: Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? (Yohanes 6:9)
...Pada waktu-waktu tertentu kita mungkin merasa bahwa kita tidak berarti dan tidak berguna. Karena dikelilingi orang-orang yang memiliki talenta yang lebih besar dari kita, maka saat kita merasa lemah, kita cenderung menarik diri dan membiarkan orang lain mengerjakan suatu pekerjaan. Kita berpikir bahwa apa yang kita berikan tak akan banyak artinya.
Kita lupa pada kebenaran yang dinyatakan Tuhan saat Dia memanfaatkan lima roti dan dua ikan kecil untuk memberi makan begitu banyak orang (Yohanes 6:1-14). Kita masing-masing punya sesuatu yang penting yang dapat dipersembahkan kepada-Nya.
Sir Michael Costa sedang memimpin sebuah latihan orkestra yang memainkan berbagai macam alat musik secara serempak. Di tengah-tengah latihan, bersamaan dengan suara terompet yang nyaring, drum yang berdentum-dentum, dan biola yang mengalunkan melodi yang indah, si pemain piccolo [sejenis suling kecil] menggerutu pada dirinya sendiri, "Apa gunanya saya? Lebih baik saya berhenti bermain saja. Toh tak ada orang yang bisa mendengarkan saya." Begitulah, ia tetap menaruh piccolonya di sela mulutnya, tetapi ia tidak meniupnya. Sesaat kemudian, sang konduktor berteriak, "Berhenti! Berhenti! Suara piccolonya mana?" Ternyata suara piccolo tidak terdengar oleh orang terpenting dalam orkestra itu.
Sama halnya saat kita menggunakan segenap talenta kita bagi Tuhan. Entah talenta kita besar atau kecil, pertunjukan belumlah lengkap sebelum kita melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki --Richard De Haan
MELAKUKAN HAL KECIL DENGAN BAIK MERUPAKAN HAL YANG BESAR DI MATA ALLAH
See MoreWhere's Piccolo's voice?TINDAKAN-TINDAKAN YANG SALING BERKAITAN
Bacaan: Amsal 22:1-8 NATS: Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana (Amsal 22:8)
...Putra saya, Steve, ingin menjadi pelari lintas alam terbaik. Meski baru masuk SMU, tetapi ia telah mendapat tempat istimewa pada tim sekolahnya.
Kejadiannya berawal saat Steve memutuskan ingin mengikuti lomba balap motor. Maka hari Sabtu itu ia mengikuti lomba balap motor di lintasan berlumpur. Semua berjalan lancar sampai ia membuat kesalahan dalam melakukan lompatan. Ia terjatuh dan kakinya tertindih sepeda motor Yamahanya.
Tulangnya tidak ada yang patah, tetapi otot betisnya memar sehingga ia harus mengorbankan lomba lari lintas alam yang hendak diikutinya. Keadaannya semakin buruk, dan ia gagal membawa tim sekolahnya ke final tingkat nasional.
Steve mendapat sebuah pelajaran penting: Semua tindakan yang kita lakukan saling berkaitan. Setiap tindakan kita mempengaruhi sisi kehidupan kita yang lain.
Kadang kita berusaha memisahkan sebagian hidup kita dari iman kepada Kristus. Misalnya berpikir bahwa menonton acara TV yang tidak bermoral tidak mempengaruhi perjalanan kita bersama Allah. Namun, dalam Alkitab dituliskan, "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana" (Amsal 22:8), dan "Barangsiapa menabur dalam dagingnya akan ... menuai kebinasaan, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh akan ... menuai hidup yang kekal" (Galatia 6:8).
Semua elemen kehidupan saling terkait satu sama lain. Kita harus memastikan bahwa setiap pikiran, tindakan, dan perkataan kita mengalir dari hati yang bersih. Dengan demikian, segala sesuatu yang kita lakukan adalah untuk memuji, menghormati, dan memuliakan Allah --Dave Branon
ALASAN TERBAIK MELAKUKAN HAL YANG BENAR HARI INI ADALAH HARI ESOK
See MoreActions related to each otherHANYA ALLAH YANG TERSISA
Bacaan: 2Tawarikh 20:1-17 NATS: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah (2Tawarikh 20:15)
...Seorang guru Alkitab yang bijak suatu kali berkata, "Cepat atau lambat Allah akan membawa umat-Nya yang merasa memiliki segalanya ke tempat di mana mereka tidak memiliki apa pun selain Dia; tanpa kekuatan, tanpa penjelasan, tanpa apa pun kecuali Dia. Tanpa pertolongan Allah, mereka akan hancur."
Ia lalu bercerita tentang seseorang yang putus asa mengeluh kepada pendetanya, "Hidup saya benar-benar hancur." "Seberapa parah?" tanya si pendeta. Sambil menutupi kepalanya dengan tangannya, ia meratap, "Sangat parah, sehingga satu-satunya milik saya yang masih tersisa hanya Allah." Wajah sang pendeta berseri-seri. "Dengan senang hati saya meyakinkan Anda bahwa orang yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk memperoleh kemenangan besar!"
Dalam bacaan Alkitab hari ini, bangsa Yehuda juga sedang menghadapi masalah. Mereka sadar bahwa tak punya cukup kekuatan dan kehabisan cara untuk mengalahkan musuh. Yang tersisa hanya Allah! Namun, Raja Yosafat dan rakyatnya melihatnya sebagai sumber harapan, bukannya keputusasaan. "Mata kami tertuju kepada-Mu," seru mereka kepada Allah (2 Tawarikh 20:12). Dan mereka tidak dikecewakan karena Dia memenuhi janji-Nya: "Bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah" (ayat 15).
Apakah Anda sedang dalam situasi di mana segala milik Anda lenyap? Ketika Anda mengarahkan pandangan kepada Tuhan dan menaruh harapan kepada-Nya, Anda akan mendapatkan pemenuhan janji Allah, dan Anda tidak akan membutuhkan apa-apa lagi --Joanie Yoder
KETIKA ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA YANG ANDA MILIKI, ANDA TELAH MEMILIKI SEGALA YANG ANDA BUTUHKAN
See MoreOnly God is leftAPAKAH KITA SUNGGUH PEDULI?
Bacaan: Rut 2:1-13 NATS: Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing? (Rut 2:10)
...Saat awal menjadi seorang kristiani, saya dan teman-teman memiliki cara untuk saling membantu menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Kami saling memberi salam dengan cara meminta yang lain mengutip sebuah ayat. Ketika seorang teman mengetahui kalau daya ingat saya kurang baik, ia pernah menyapa saya dengan bercanda, "sebutkan ayat dalam Yohanes 11:35!" Ia tahu bahwa saya akan mudah mengingat ayat yang hanya terdiri dari tiga kata.
Meskipun hanya sebuah permainan, tetapi tujuan kami tidak hanya untuk bersenang-senang. Salam seperti ini mencerminkan keinginan kami yang mendalam untuk menjadi pelaku firman Allah.
Dalam kitab Rut, kita dapat membaca bahwa Boas memberi salam kepada para pekerjanya dengan berkata, "TUHAN kiranya menyertai kamu" dan mereka menjawab, "TUHAN kiranya memberkati tuan!" (2:4). Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa Boas bukanlah seorang tuan tanah yang kasar, melainkan orang yang memperhatikan orang lain dengan tulus. Jawaban para pekerjanya mengungkapkan itikad baik mereka terhadapnya dan keinginan mereka agar Allah juga memberkati tuan mereka.
Saat kita merenungkan hubungan kita dengan Kristus dan orang-orang yang telah ditempatkan-Nya di sekeliling kita, alangkah baiknya seandainya kita memperhatikan makna penting dari salam yang kita ucapkan. Apakah ucapan "selamat pagi" dan "Allah memberkatimu" hanyalah salam kosong dan tidak tulus? Ataukah salam kita mengungkapkan rasa perhatian yang sungguh kepada orang yang kita sapa? --Albert Lee
SALAM YANG DIUNGKAPKAN DENGAN SEPENUH HATI MENYEGARKAN YANG LETIH DAN MENGUATKAN YANG KESEPIAN
See MoreDo we really care?ORANGTUA PENDOA
Bacaan: Matius 19:13-15 NATS: Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka (Matius 19:13)
...Seorang ibu muda mengirimkan tulisan berikut ke sebuah majalah, "Saya berharap dapat menyelubungi anak-anak saya dengan gelembung penyelubung untuk melindungi mereka dari dunia luar yang besar dan jahat."
Wanita penulis Stormie Omartian memahami apa yang dirasakan ibu itu. Dalam bukunya The Power of A Praying Parent, ia menulis demikian, "Suatu hari saya berseru kepada Allah, 'Tuhan, beban ini telalu berat bagi saya. Saya tidak mampu terus-menerus mengawasi putra saya setiap saat selama 24 jam. Bagaimana saya dapat menemukan kedamaian?'"
Allah memberi tanggapan dengan membimbing Stormie dan suaminya untuk menjadi orangtua pendoa. Mereka mulai mendoakan putra mereka setiap hari, menyebutkan setiap detail kehidupannya dalam doa.
Keinginan untuk menyelubungi anak-anak kita dengan "gelembung penyelubung" berakar dari rasa takut. Itu adalah suatu kecenderungan umum, terutama di kalangan para ibu. Menyelubungi mereka dengan doa, seperti yang dilakukan Yesus (Matius 19:13-15), merupakan alternatif yang sangat ampuh. Kepedulian Dia terhadap anak-anak kita lebih besar daripada kepedulian kita, maka kita dapat memasrahkan mereka ke dalam tangan-Nya dengan mendoakan mereka. Dia tidak berjanji kepada kita bahwa hal buruk tidak akan menimpa mereka. Namun ketika kita berdoa, Dia akan memberi kita kedamaian yang kita dambakan (Filipi 4:6,7).
Ini merupakan tantangan bagi semua orangtua, bahkan bagi mereka yang memiliki anak-anak yang sudah dewasa: jangan pernah berhenti menyelubungi anak-anak Anda dengan doa! --Joanie Yoder
SETIAP ANAK MEMBUTUHKAN ORANGTUA PENDOA
See MorePrayer parentsPENDERITAAN DI SALIB
Bacaan: Yesaya 53 NATS: [Yesus] telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8)
...Sebagai orang kristiani, kita pasti memahami makna rohani pengurbananKristus di bukit Kalvari. Namun, kita dapat dengan mudah melupakan penderitaan hebat yang ditanggung Kristus di sana. Hal yang paling buruk pada peristiwa itu adalah keterpisahan-Nya dengan Bapa. Namun, penderitaan jasmani yang dialami-Nya pun sangat mengenaskan, di luar akal manusia.
Dalam bukunya Dare To Believe, Dan Baumann membagikan beberapa pemikiran yang dapat memperdalam syukur kita terhadap tindakan Juruselamat bagi kita. “Kita mungkin pernah secara tidak bijaksana, atau kadang tidak sadar, telah membuat salib menjadi barang mewah. Berbagai perhiasan dan menara salib memang indah dan menarik, tetapi tidak menampakkan makna penyaliban yang sebenarnya. Penyaliban adalah metode hukuman mati yang terberat pada abad pertama. Sang terhukum disandarkan pada kayu salib. Paku ... ditancapkan pada kedua tangan dan kaki sang terhukum, kemudian salib itu ditegakkan dan dipancangkan ke tanah. Itu membuat daging orang yang disalib terkoyak dan menyiksanya dengan rasa sakit yang amat mengerikan. Para sejarawan mengingatkan bahwa para prajurit yang melakukan penyaliban pun ngeri dengan penyaliban itu, sehingga mereka sering menenggak minuman keras untuk mematikan perasaan mereka.”
Dengan ingatan yang jelas akan penderitaan jasmani Sang Juruselamat, marilah kita mengucap syukur kembali atas pengurbanan-Nya di Kalvari. Dia begitu mengasihi kita, sehingga rela mati bagi kita--sekalipun kematian-Nya di kayu salib mengerikan --Richard De Haan
PENGORBANAN KITA TIDAK PERNAH CUKUP BAGI DIA YANG MENGURBANKAN SEGALA MILIK-NYA UNTUK KITA
See MoreWARISAN PENGAMPUNAN
Bacaan: 1Yohanes 2:1-12 NATS: Dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya (1Yohanes 2:12)
...Lima tahun sesudah PD II berakhir, Marvin Maris bertemu Taizo Fujishiro di sekolah teologi di Chicago. Meskipun keduanya di pihak yang saling bermusuhan ketika perang berlangsung, tetapi Maris tetap bersahabat dengan Fujishiro. Ia membuatkan catatan pelajaran untuknya, mengajarinya menyetir mobil, dan mengundangnya untuk merayakan Natal. Setelah Taizo kembali ke Jepang, mereka tetap saling berhubungan.
Empat puluh tahun kemudian, cucu perempuan Maris, Connie Wieck, pergi ke Jepang untuk mengajar bahasa Inggris. Ia menelepon Fujishiro dan memperkenalkan diri. Hari berikutnya mereka bertemu untuk makan siang. Taizo menceritakan kepadanya semua hal mengenai kakeknya, sahabat Amerika pertama Taizo.
Di kemudian hari Connie menulis: "Dibesarkan di kota di mana para veterannya masih menyimpan kepedihan ..., dulunya saya tak percaya bahwa pemaafan akan terjadi di antara orang-orang yang terlibat langsung dalam sejarah kelam itu. Namun, persahabatan antara kakek saya dan Taizo membuktikan kebalikannya."
Rasul Paulus menggambarkan keajaiban keselamatan dengan menulis, "Kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya" (Roma 5:10). Dan Yohanes mengatakan bahwa mereka yang sudah diampuni harus mengasihi saudaranya (1 Yohanes 2:9-12).
Warisan pengampunan dari Allah akan diteruskan dari generasi ke generasi jika kita dengan rendah hati menerima anugerah pengampunan-Nya dalam Kristus dan meneruskannya kepada sesama kita --David McCasland
PENDOSA YANG DIAMPUNI AKAN MENGENAL DAN MENYATAKAN KASIH
See MoreASA BAGI YANG KHAWATIR
Bacaan: Mazmur 23 NATS: Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku (Mazmur 23:1)
...Setiap orang pasti pernah merasa khawatir. Saya pun pernah menjadi seorang “tukang khawatir yang profesional”. Setiap hari saya senantiasa asyik memikirkan semua kekhawatiran saya, satu demi satu.
Suatu hari, saya harus menghadapi suatu tes kesehatan yang tidak mengenakkan, sehingga saya menjadi gelisah karena takut. Akhirnya saya memutuskan untuk menjalani tes itu dengan memusatkan pikiran pada tiga kata pertama dalam Mazmur 23: “Tuhan adalah gembalaku”. Pola latihan meditasi ini tidak saja menenangkan diri saya, tetapi juga memberikan banyak pemahaman baru. Kemudian, ketika saya perlahan-lahan mulai merenungkan seluruh mazmur tersebut, Tuhan memberi saya lebih banyak pemahaman. Akhirnya, dalam berbagai konferensi, saya mampu membagikan apa yang Tuhan ajarkan kepada saya.
Jika Anda mudah merasa khawatir, ada harapan juga bagi Anda! Rick Warren, penulis buku The Purpose-Driven Life, menulis: “Kekhawatiran adalah apabila Anda memikirkan sebuah masalah berulang-ulang. Akan tetapi apabila Anda merenungkan firman Allah berulang-ulang, itu berarti Anda bermeditasi. Maka jika Anda bisa merasa khawatir, berarti Anda pun bisa bermeditasi!”
Semakin sering kita merenungkan firman Allah, kita semakin tidak perlu khawatir. Dalam Mazmur 23, Daud merenungkan Sang Gembala Agung, dan tidak merasa khawatir. Di kemudian hari, Allah memilih Daud untuk menggembalakan umat-Nya (Mazmur 78:70-72). Allah memakai orang-orang yang dengan jujur berkata, “Tuhan adalah gembalaku” --Joanie Yoder
SEMAKIN SERING KITA MERENUNGKAN FIRMAN ALLAH SEMAKIN KITA TIDAK PERLU KHAWATIR
See MoreKESAKSIAN YANG KUAT
Bacaan: Kisah Para Rasul 26:12-29 NATS: Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen! (Kisah Para Rasul 26:28)
...Seorang ilmuwan Inggris bernama Thomas Huxley (1825-1895) sangat giat mendukung teori evolusi, sehingga ia mendapat sebutan "anjing buldognya Darwin". Sebagai seorang agnostik, ia percaya bahwa agama adalah takhayul yang berbahaya.
Pada suatu hari Huxley bertanya kepada seorang kristiani yang sangat taat, "Apa arti imanmu bagimu?" Orang itu tahu kalau Huxley adalah orang yang skeptis. Ia diam sejenak, kemudian menjawab, "Anda sangat berpendidikan, dan Anda bisa menentang apa pun yang saya katakan."
Huxley terus mendesaknya untuk menjelaskan mengapa ia menjadi seorang kristiani. Maka dengan tulus hati, orang itu menceritakan arti Yesus bagi dirinya. Huxley begitu tersentuh sehingga ia tidak mampu mendebatnya. Ia berkata dengan sungguh dan tulus, "Saya kagum akan iman Anda kepada Yesus."
Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman di atas. Pertama, kita boleh saja menghargai pengetahuan, tetapi kita tahu bahwa pendidikan formal tidak seharusnya digunakan untuk menguji iman yang menyelamatkan dan mengubah hidup (Efesus 2:8,9). Kedua, sering kali kesaksian sederhana yang keluar dari lubuk hati lebih efektif daripada penjelasan ilmiah.
Ketika Rasul Paulus berdiri di hadapan Raja Agripa, ia bercerita bagaimana Yesus telah mengubah hidupnya. Agripa sangat tersentuh mendengarnya (Kisah Para Rasul 26:28).
Jangan ragu-ragu menceritakan kepada sesama akan arti Yesus bagi diri kita secara pribadi --Vernon Grounds
UNTUK BERSAKSI PADA SESAMA APA YANG DAPAT KRISTUS LAKUKAN, CERITAKANLAH KARYA KRISTUS DALAM HIDUP ANDA
See MoreBULDOG BERLIPSTIK
Bacaan: Matius 4:17-25 NATS: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! (Matius 4:17)
..."Dalam banyak organisasi, membuat perubahan bagaikan memoleskan lipstik pada anjing buldog. Anda harus berusaha keras. Sering kali yang Anda dapatkan hanyalah noda lipstik, dan seekor anjing buldog yang marah." Demikian tulis Dave Murphy dalam San Francisco Chronicle (Kronik San Fransisco).
Perubahan yang sejati, entah dalam bisnis, gereja, keluarga, atau dalam diri kita sendiri, mungkin sangat sulit dilakukan dan sukar dipahami. Saat kita merindukan perubahan yang mendalam dan berkelanjutan, sering kali kita hanya dapat melakukan perubahan tambal sulam yang tidak menyelesaikan apa pun serta tidak memuaskan seorang pun.
Kata bertobat digunakan Alkitab untuk menggambarkan awal perubahan rohani yang sejati. Seorang ahli bahasa, W. E. Vine, mengartikan bertobat sebagai "perubahan pikiran atau tujuan seseorang". Dalam Perjanjian Baru, pertobatan selalu melibatkan perubahan ke arah yang lebih baik yaitu ketika seseorang meninggalkan dosa dan berpaling kepada Allah. Yesus memulai pelayanan-Nya kepada orang banyak dengan berseru, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4:17).
Saat kita menyesal karena melakukan kesalahan atau karena tertangkap setelah berbuat salah, perasaan ini hanyalah sekadar kosmetik rohani. Pertobatan yang sejati terjadi di lubuk hati kita yang terdalam dan membuahkan perbedaan yang nyata dalam perbuatan kita.
Ketika kita berpaling kepada Kristus dan menyerahkan diri kepada-Nya, Dia mengadakan perubahan yang sejati, bukan sekadar perubahan tambal sulam --David McCasland
PERTOBATAN BUKANLAH SEKADAR PERKATAAN, MELAINKAN PERBUATAN NYATA
See MoreATEIS YANG BAIK
Bacaan: Lukas 10:25-37 NATS: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! (Roma 13:9)
...Ketika seorang pria tahu ada seorang wanita tua yang tak sanggup membeli obat dan membayar sewa rumah, ia datang membantu wanita tua itu. Ia membawa wanita itu ke rumahnya dan merawatnya seperti ibunya sendiri. Ia menyiapkan tempat tidur dan makanan, membelikan obat, serta mengantar wanita tua tersebut ketika ia butuh perawatan. Ia terus merawatnya sampai wanita itu tak dapat lagi mengurus diri sendiri. Saya takjub ketika tahu bahwa pria yang baik itu seorang ateis yang fanatik!
Orang-orang Yahudi terguncang oleh perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. Yesus memuji kebaikan orang Samaria itu. Orang Yahudi sangat merendahkan orang Samaria, sama seperti saya yang cenderung memandang rendah orang ateis.
Seorang ahli Taurat mencobai Yesus dengan bertanya bagaimana ia dapat memperoleh hidup kekal. Lalu Yesus menanyakan apa yang dituliskan hukum Taurat tentang hal itu. Ahli Taurat tersebut menjawab bahwa ia harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti dirinya sendiri (Lukas 10:25-27). Lalu sang ahli Taurat bertanya kembali, “Dan siapakah sesamaku manusia?” (ayat 29). Dalam perumpamaan Yesus, orang Samaria itu adalah sesama manusia yang menunjukkan kebaikan kepada orang yang terluka.
Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk menantang para pendengar-Nya. Cerita tentang orang Samaria dan orang ateis yang baik hati mengingatkan kita tentang tingginya standar firman Allah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Roma 13:9) --Herb Vander Lugt
ORANG YANG SEDANG MEMBUTUHKAN BANTUAN MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN KITA
See MoreTRANSMISI DIGITAL
Bacaan: Yohanes 13:1-17 NATS: Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu (Yohanes 13:15)
...Pada tahun 2000, sebuah film ditransmisikan secara digital melalui internet dari sebuah studio di Kalifornia untuk pemutaran perdana tingkat dunia di Atlanta, Georgia. Film itu ditransfer langsung dari studio ke layar bioskop, tanpa menggunakan rol film. Secara digital, impuls-impuls elektronis dipakai untuk menggantikan gulungan seluloid yang besar.
Di abad elektronis yang sering digambarkan sebagai "high-tech, low-touch" (teknologi tinggi, sedikit sentuhan) ini, baiklah kita mengingat bahwa Allah menggunakan jenis "transmisi digital" lain. Sebaliknya, Allah menggunakan metode teknologi "high-touch" (banyak sentuhan) untuk mengomunikasikan anugerah dan kasih-Nya.
Dalam bahasa Inggris, kata digital berasal dari kata digit, yang mengacu pada jari tangan kita. Ketika saya berpikir mengenai hidup dan pelayanan Yesus, saya ingat bagaimana Dia memakai tangan-Nya untuk memberi harapan dan kesembuhan. Dia menjamah yang sakit, menggendong anak-anak kecil, memecahkan roti bagi yang lapar, dan membiarkan tangan-Nya dipaku di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Dalam Yohanes 13 kita membaca bahwa Yesus menunjukkan sikap rendah hati yang mengagumkan dengan membasuh kaki para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (ayat 14).
Apabila kita merendahkan hati dan berserah kepada-Nya, Tuhan masih akan mentransmisikan Injil anugerah-Nya kepada sesama, melalui jamahan kasih manusiawi kita --David McCasland
KITA MENUNJUKKAN KASIH KEPADA ALLAH APABILA KITA MEMBAGIKAN KASIH KEPADA SESAMA
See MoreDITOLAK
Bacaan: Matius 27:15-26 NATS: Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya (Yohanes 1:11)
...Ditolak itu menyakitkan. Ketika Adlai Stevenson kalah dalam pemilihan presiden AS pada tahun 1952, ia berkata bahwa ia merasa seperti orang dewasa yang jari kakinya baru saja tersandung. "Rasanya terlalu sakit untuk tertawa, tetapi terlalu tua untuk menangis," tambahnya.
Beberapa anak kecil merasakan sakitnya ditolak ketika salah seorang temannya terpilih untuk membacakan puisi atau menyanyikan lagu, sementara dirinya tidak. Saat beranjak dewasa, sebagian di antara mereka tidak terpilih menjadi anggota tim universitas. Sebagian lagi akan ditolak oleh gadis yang ingin diajaknya kencan. Dan yang lainnya mungkin menikah, tetapi kemudian pasangannya pergi meninggalkannya demi orang lain. Mereka mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan mereka ditolak.
Saya tak punya jawaban mudah bagi orang-orang yang hatinya terluka seperti ini. Saya hanya dapat menganjurkan mereka untuk melihat Yesus, karena Dia juga pernah ditolak. Dia dicemooh saudara-saudara-Nya dan orang-orang di daerah-Nya. Orang-orang menuntut Dia agar disalibkan (Matius 27:23). Di atas kayu salib, saat menanggung dosa-dosa kita, Dia merasa sedemikian ditinggalkan Bapa-Nya sehingga Dia berseru, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (ayat 46).
Ketika Anda merasa sangat terluka akibat penolakan, ingatlah bahwa Yesus memahami apa yang Anda rasakan. Dia mencintai Anda. Saat Anda percaya kepada-Nya, saat itu juga Dia menerima Anda. Dia tidak pernah menolak orang-orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 6:37) --Herb Vander Lugt
KEPEDULIAN YESUS MEMBUAT SEGALANYA MENAJA DI BERBEDA
See MoreBERHALA DALAM HATI
Bacaan: Yehezkiel 14:1-8 NATS: Orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya (Yehezkiel 14:3)
...Ketika saya dan suami saya pergi mengabarkan Injil untuk pertama kalinya, saya prihatin melihat maraknya materialisme di masyarakat kami. Sebelumnya tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya pun bisa menjadi orang yang materialistis. Lagi pula, bukankah sewaktu kami pergi untuk mengabarkan Injil, kami pergihampir tanpa membawa apa-apa? Bukankah kami harus tinggal di apartemen kuno yang tak terpelihara dengan perabotnya yang sudah usang? Saya pikir materialisme tidak bisa menyentuh kami.
Namun, perasaan tidak puas perlahan-lahan mulai berakar dalam hati saya. Tak lama kemudian, saya mulai memimpikan benda-benda bagus dan diam-diam merasa kesal karena tidak dapat memiliki benda-benda tersebut. Suatu hari, Roh Allah membuka mata saya terhadap suatu pemahaman yang menyentak. Materialisme tidak harus berarti memiliki harta benda, tetapi dapat berupa keinginan untuk memilikinya. Saya terpaku karena merasa bersalah telah bersikap materialistis! Tuhan telah menunjukkan bahwa ketidakpuasan saya telah menjadi berhala dalam hati saya. Hari itu saya menyesali dosa yang tidak kentara ini, dan saat itu juga Allah kembali menguasai hati saya sebagai singgasana-Nya yang sah. Sudah tentu saya merasakan kepuasan yang mendalam, bukan karena harta benda, melainkan karena Dia.
Di zaman Yehezkiel, Tuhan pun menunjukkan penyembahan berhala di hati umat-Nya (Yehezkiel 14:3-7). Dan sekarang, Dia rindu melihat kita membersihkan hati dari segala yang merusak kepuasan kita akan Dia --Joanie Yoder
BERHALA ADALAH SEGALA SESUATU YANG MERAMPAS SINGGASANA ALLAH YANG SAH
See MoreIdols in the heartMENCARI CINTA
Bacaan: Yohanes 3:16-21 NATS: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)
...Sebuah virus komputer bernama "The Love Bug" (Virus Cinta) menjalar ke seluruh dunia melalui e-mail, menjangkiti berjuta-juta komputer dalam waktu kurang dari 24 jam. Tampaknya orang-orang yang waspada seperti perakit software ternama pun tidak mampu menahan diri terhadap godaan untuk membuka pesan yang berjudul "Aku Cinta Kamu".
Beberapa analis mengatakan bahwa keberhasilan virus komputer yang menghancurkan itu, di samping mengungkapkan keringkihan mesin di dunia cyber kita, juga mengungkapkan betapa dalamnya kerinduan hati manusia. Jauh di dalam lubuk hati manusia, setiap orang di planet bumi ini sedang mencari cinta.
Bukan suatu kebetulan jika salah satu ayat terkenal dalam Alkitab adalah Yohanes 3:16. Ayat ini berbunyi, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Mungkinkah cinta yang paling kita rindukan adalah cinta Allah? Apakah Yesus Kristus adalah Pribadi istimewa yang sangat ingin kita cari, yang dapat membuat kita bertekuk lutut? Jika benar demikian, maka penerimaan akan cinta Allah di dalam Kristus dapat mengubah hidup kita melalui berbagai cara yang luar biasa. Pengharapan, kedamaian, dan gairah hidup -- semuanya timbul dari cinta akan Yesus.
Ketika Allah berfirman, "Aku mengasihimu", itulah pesan yang selama ini kita cari-cari. Pesan itu dapat mengubah hidup kita. Bagaimana Anda menanggapi-Nya hari ini? --David McCasland
KEMATIAN KRISTUS MENJADI UKURAN CINTA ALLAH KEPADA ANDA
See MoreLooking for loveBERTERIMA KASIH KEPADA PERAGU
Bacaan: Lukas 24:10-16,36-43 NATS: Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu (Matius 28:17)
...Murid-murid Yesus tidak mudah percaya. Saat mendengar kesaksian beberapa perempuan yang baru saja melihat kubur yang kosong, "mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu" (Lukas 24:11). Dan ketika sore itu Yesus tiba-tiba menampakkan diri kepada mereka, "mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran" (ayat 41). Mereka begitu girang dan terkejut melihat Tuhan mereka telah bangkit sehingga mereka mempertanyakan penglihatan mereka sendiri.
Bahkan beberapa saat kemudian, ketika Yesus memperlihatkan diri kepada murid-murid-Nya di Galilea, "beberapa orang ragu-ragu" (Matius 28:17). Padahal di antara mereka ini termasuk beberapa pengikut Yesus yang menyaksikan Juruselamat yang bangkit untuk pertama kalinya (1 Korintus 15:6). Sebelum menyembah-Nya, mereka harus meyakinkan diri bahwa mereka tidak sedang melihat hantu.
Saya senang Alkitab mencatat tentang para murid yang ragu-ragu. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak mudah dibodohi. Karena itulah kesaksian mereka lebih berbobot. Keinginan mereka yang besar untuk mendapatkan bukti yang kuat meyakinkan kita bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian. Hal ini juga meyakinkan kita bahwa Allah tidak ingin kita mudah tertipu. Jadi, melalui keragu-raguan Dia hendak menumbuhkan iman yang kuat. Bahkan teguran halus-Nya kepada Tomas membuat ia mengucapkan pengakuan yang mantap: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Saya berterima kasih kepada orang-orang yang dulunya ragu-ragu. Bagaimana dengan Anda?- Herb Vander Lugt
KERAGU-RAGUAN YANG JUJUR DAPAT MENJADI LANGKAH PERTAMA MENUJU IMAN YANG KUAT
See MoreDIKECEWAKAN SAHABAT
Bacaan: Ayub 42 NATS: Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka (Yohanes 17:20)
...Dengan para sahabat seperti yang dimilikinya, Ayub tak lagi membutuhkan musuh. Ketiga sahabatnya yang seharusnya menghibur, sama sekali tidak meringankan penderitaan Ayub. Bukannya bersimpati, mereka malah melemparkan tuduhan yang memperberat penderitaannya.
Namun, Ayub berhasil keluar dari penderitaan dan kebingungan itu dengan penuh kemenangan. Satu langkah penting yang dilakukannya untuk mencapai kemenangan adalah mendoakan para sahabat yang telah mengkritik dan menyalahkannya. Allah mendengarkan doanya. Ia pun bahagia melihat sahabat-sahabatnya kembali kepada Allah untuk memperoleh pengampunan (Ayub 42:7-10).
Yesus juga mendoakan sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 17:6-19), meski mereka sering mengecewakan. Sementara menjalani penderitaan yang dalam menjelang penyaliban yang semakin dekat, Yesus berdoa bagi Petrus meski Dia tahu bahwa tak lama lagi Petrus akan menyangkal-Nya (Lukas 22:31-34).
Yesus pun berdoa bagi Anda dan saya (Yohanes 17:20-26). Pelayanan doa-Nya, yang dimulai sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, terus berlanjut sampai hari ini. Meski kadang-kadang kita bersikap seperti musuh-Nya, dan bukan sebagai sahabat-Nya, Yesus tetap membela kita di hadapan Bapa-Nya (Roma 8:34; Ibrani 7:25).
Dalam mengikuti teladan Kristus, kita harus mendoakan para sahabat dan kenalan kita, bahkan ketika mereka menyakiti hati kita. Adakah seseorang yang dapat Anda doakan hari ini? -- Haddon Robinson
AGAR ANDA DAPAT MENGASIHI SESEORANG LEBIH DALAM LEBIH SERINGLAH BERDOA UNTUK DIA
See MoreDisappointed best friend