YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN
BERITACIANJUR.COM, CIANJUR - Mungkin semua orang sudah tidak merasa asing lagi bila mendengar sebutan kota santri yang disematkan kepada Kabupaten Cianjur. Bahkan, ceritanya dulu jauh sebelum Kadaleman Cianjur lahir (pada 1677), agama Islam sudah berkembang cukup pesat di kawasan ini. Ada Kerajaan Jampang Manggung di bawah Prabu Laksajaya yang menjadikan Islam sebagai agama resmi di negaranya.
Bahkan, Agama Islam semakin berkibar saat Aria Wiratanu I (Bupati pertama Cianjur) mendirikan Kadaleman Cianjur (saat itu masih bernama Cikundul), sehingga dalam kata lain, Cianjur ini bisa disebut sebagai pencetak ahli agama Islam yang mensyiarkan Islam hingga ke semua daerah.
Namun sayang, keberlangsungan nuansa kota santri ini tidak bertahan lama. Bahkan, sejumlah sumber mengatakan, sekitar tahun 1970-an Cianjur sudah mulai banyak berubah, hal itu sangat berhubungan langsung dengan kebiasaan warganya yang mulai mengikuti zaman meski masih ada 80 persen dari warga Cianjur yang masih kental dengan nuansa santri.
Namun, di zaman serba modern ini, tahun 2015, kemerosotan akhlak warganya membuat sebutan kota santri ini menjadi sangat ironis. Bahkan banyak yang bertanya, “apa bedanya kota santri dengan kota biasa?” Tak ada yang bisa menjawabnya saat ini, selain kenangan masa lalu sebagai wajah kota santri.
Generasi Kedua dari Mama Gelar, yakni KH. Abeng mengatakan, perubahan zaman yang terjadi sekarang ini adalah salah satu bagian dari kemunduran akhlak manusia. Bahkan, sebutan kota santri yang disematkan pada Cianjur selama ini dirasa sangat miris ketika harus diingat.
“Semakin tahun, semakin berkurang masyarakat yang memperlihatkan keislamannnya. Bahkan, hal ini menjadi biasa, karena semua orang melakukan hal yang sama,” tuturnya saat ditemui “BC” di ponpesnya.
Dikatakan dia, kemorosotan akhlak ini, berpangkal pada rendahnya pendalaman masyarakat terhadap agama Islam. Sehingga, hal ini justru berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.
<b> Santri Kalong & santri Mukim ?
Dari segi tempat belajarnya, ada istilah ‘santri kalong’ dan ‘santri mukim’. Santri kalong adalah orang yang berada di sekitar pesantren yang ingin menumpang belajar di pondok pada waktu-waktu tertentu tanpa tinggal diasrama pesantren. Sedangkan santri mukim ialah santri yang menuntut ilmu di pesantren dan tinggal di asrama pesantren (kobong)
Adapula yang mendefinisikan santri sebagai sebuah singkatan dari gramatika arab, Hal itu salah satunya disampaikan oleh KH Daud Hendi Ismail pada saat mengisi ceramah agama dalam acara Wisuda Angkatan XIV (أَنْصَارُ الْأُمَّةِ) Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami pada hari Ahad, 5 Mei 2013. Beliau menjelaskan bahwa kata Santri jika ditulis dalam bahasa arab terdiri dari lima huruf (سنتري), yang setiap hurufnya memiliki kepanjangan serta pengertian yang luas.
Sin (س) adalah kepanjangan dari سَافِقُ الخَيْرِ yang memiliki arti Pelopor kebaikan. Nun (ن) adalah kepanjangan dari نَاسِبُ العُلَمَاءِ yang memiliki arti Penerus Ulama. Ta (ت) adalah kepanjangan dari تَارِكُ الْمَعَاصِى yang memiliki arti Orang yang meninggalkan kemaksiatan. Ra(ر) adalah kepanjangan dari رِضَى اللهِ yang memiliki arti Ridho Allah. Ya (ي) adalah kepanjangan dari اَلْيَقِيْنُ yang memiliki arti Keyakinan. Selain lima filosofi kata santri diatas, beberapa sumber menyebutkan bahwa kata santri hanya berasa dari empat huruf, yang antara lain terdiri dari sin, nun, ta, ra. Dan dari segi pemaknaan pun memiliki beberapa perbedaan sebagaimana berikut:
Sin : Satrul al aurah (menutup aurat)
Nun : Naibul ulama’ (wakil dari ulama’)
Ta’ : Tarku al ma’shi (meninggalkan kemaksiatan)
Ra’ : Raisul ummah (pemimpin ummat)
Assalamualaikum.wr.wb Kami segenap keluarga besar Pondok Pesantren Riyadhul Huda Mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1439 H Mohon Maaf lahir dan Batin
Assalamualikum Alhamdulillah,kini pondok pesantren Riyadhul Huda membuka pendaftaran santri baru /pindahan ,untuk info lebih lanjut bisa hubungi nomor di bawah
Kami siap menjaga pesantren demi kiyai dan membela agama Allah dari kejahatan PKI
Takbir!!!
Kesuksesan dalam segala hal, bisa diraih bagi santri yang mau DISIPLIN
Segenap Admin dan Keluarga Besar "Ponpes Riyadhul Huda" Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H
#semangatsantri #santriindonesia #santricianjur #iduladha #qurban #takbir #bisa
Kami masyarakat Cianjur menolak full day school (FDS) untuk menyelamatkan Diniyah dan Pondok Pesantren!!! Kami akan terus berjuang sampai permendikbud FDS dicabut!
#darisantriuntuknegeri #fds #beladiniyah #cianjur #2017
Kedisiplinan bagi seorang santri itu wajib!