Kami mengucapkan selamat datang kepada para santri baru tahun ajaran 2018-2019. Semoga pengorbanan dan perjuangan Anda semua akan menghasilkan manfaat yang sangat besar untuk masa depan Anda. Ayo yang mau bergabung silakan menyusul segera...
Senangkah anda bila Anak anda lulusan IPB, ITB, UI, UGM atau Amerika, Eropa, kerja di Amerika
Anak yg bagaimanakah yg anda...
Continue ReadingRenungan di Hari Guru πΈ Guru Zaman Now - Mengajar Dengan Hati Menilai Dengan Teliti
Guru Zaman Now membuka kelas dengan Salam, Senyum, Sapa, Santai dan Sabar.
Salam dengan penuh semangat diiringi dengan Senyum yang tulus.
...Guru menyapa dengan dengan penuh energik, Siswa menjawab dengan Kompak. "Apa kabar pagi ini anak - anaku? ".
Membuka kelas dengan santai dan bersahabat serta sabar Jika ada diantara Siswa yang belum Move On.
Gairahkan dengan Ice Breaking /Literasi
Guru memulai pembelajaran dengan yel-yel dengan penuh semangat. Contoh . "Baik anak - anak Jika bapak ucapkan Belajar Matematika, Maka Kalian Jawab Mudah dan Menyenangkan".(Lebih keren diringi dengan gerakan tangan)
Untuk memastikan Siswa sudah konsentrasi pilih Ice Breaking yang melatih konsentrasi.
Lakukan Ice Breaking sesuai kebutuhan, jika Siswa mulai Gaduh maka ini waktu yang tepat untuk menyegarkan kembali suasana pembelajaran.
Buat Kelas Menjadi Rame dan Dinamis
Kelas Bukan kuburan, kelas juga bukan penjara, kelas adalah setiap siswa bisa mengekspresikan dirinya secara bebas dan terarah. Jangan buat kelas menjadi hening tapi buatlah kelas menjadi Dinamis.
Bergerak dan terus bergeraklah, guru Zaman now bergerak bebas untuk menemui setiap ke unikan siswanya. Menjadikan siswa berani bertanya dan siap menjawab.
Jangan menakuti Siswa dengan hukuman, tapi tegaskan Siswa dengan kontrak belajar. Jangan diamkan Siswa dengan Gebrakan meja, tapi diamkan Siswa dengan gerakan.
Guru Zaman Now Cerdas Medsos dan Teknologi
Laptop bukan untuk Copy Paste, tapi untuk menghasilkan Karya, Handphone bukan sekedar untuk Selfie tapi juga untuk pembelajaran diri.
Medsos untuk menebar Inspirasi bukan untuk mengeluhkan isi hati, apalagi nagih janji sertifikasi yang tak pernah tervalidasi π
Dulu konsumen digital sekarang produsen digital, dulu baca artikel di blog orang lain, sekarang artikel dibaca orang lain.
Mengajar dengan Hati menilai dengan Teliti
Jika kita mau marah, maka pikirlah bagaimana jika yang dimarahi adalah kita atau anak kita.
Jika mau memukul maka bayangkan jika yang dipukul anak kita.
Disiplin siswa dengan Teladan dan aturan, disiplinkan Siswa dengan ketegasan, disiplinkan Siswa dengan reward and punishment.
Menilailah dengan teliti bukan sekedar menghitung kancing, menilailah dengan objektif bukan karena dia anak les kita.
Mengajarlah dengan hati dan penuh teliti karena setiap siswa kita punya potensi.
*GURU ZAMAN NOW*
See More*Maafkan*
Seorang guru menyuruh murid-muridnya membawa beberapa tomat dengan tas kresek ke sekolah.
Guru kemudian menyuruh murid-muridnya menempeli *nama* orang yg di bencinya, satu buah untuk satu nama.
...Kemudian Guru menyuruh membawa tomat kemanapun ia pergi sesuai jumlah nama yg di bencinya.
Pada hari yang ditentukan semua murid membawa tomat sesuai dengan perintah gurunya.
Ada yang membawa 2, ada membawa 3, ada 4 bahkan ada yang membawa 20 biji sesuai dengan jumlah orang yang sangat dibenci dalam hidupnya.
Gurunya kemudian menyuruh setiap anak membawa tomat tersebut kemanapun mereka pergi selama seminggu.
Setelah 3 hari tomat itu mulai membusuk, perlahan lahan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Murid murid yang membawa tomat dengan jumlah yang lebih banyak mulai mengeluh, karena merasa berat dan bau busuknya mulai menyengat.
Setelah seminggu gurunya menanyakan kepada murid-muridnya apakah yang kamu rasakan dalam seminggu ini?
Hampir semua murid mengeluh karena bau busuk dari tomat yang sudah rusak, terutama yang membawa lebih banyak tomat.
Gurunya kemudian berkata: _Ini mirip dengan apa yang kamu bawa di dalam hatimu, ketika kamu membenci beberapa orang..._
_*Membenci/rasa iri, membuat hati dan pikiran kita tidak sehat dan kalian membawa kebencian itu kemana-mana...*_
Jika kalian tidak tahan dengan bau busuk dari tomat selama seminggu, bayangkanlah apa yang terjadi dalam hati akibat kebencian yang kalian bawa setiap hari selama bertahun tahun.
Hati ini bagaikan taman indah yang penuh bunga yang setiap saat harus dirawat, dibersihkan dari kotoran-kotoran yang tidak diinginkan.
Maafkanlah orang yang kamu benci.
_Buatlah hati ini ruangan tempat menyimpan sesuatu yang baik-baik saja, menjalin persahabatan, dan persaudaraan._akan menjaga keindahan taman hati. βΊπ
See MoreRENUNGKAN SEKSAMA
Ketika bangsa Cina ingin hidup tenang, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar. Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.
...Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang.
Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.
Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa apabila ingin menghancurkan peradaban sebuah bangsa, ada tiga cara untuk melakukannya, yaitu:
1. Hancurkan tatanan keluarga 2. Hancurkan pendidikan 3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan ulama.
Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, menyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu. Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi dan emansipasi.
Kedua, pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru. Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.
Ketiga, untuk menghancurkan keteladanan para tokoh masyarakat dan ulama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata, hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya.
Apabila ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan para ulama dan tokoh panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur ?
Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi, sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bangunan fisik yang megah, dan dibawa dengan kendaraan yang mewah. Semuanya tak akan berarti apa apa, rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.
ESQ takes the lead.
See MoreIkatan Alumni MA Ar Raudloh
Ketua: Rini Nur'aeni Wakil Ketua: Windi Nursafitri Sekretaris: Fuji Fitriani Nurzaini... Bendahara: Endah Quraeni
See More*BELAJAR DI SEKOLAH SWASTA BUKAN KIAMAT* Oleh: IDRIS APANDI (Praktisi Pendidikan) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah-sekolah negeri melahirkan suka bagi orang tua yang anaknya diterima dan menyisakan duka bahkan kecewa bagi orang tua yang anaknya gagal diterima. Hal ini manusiawi. Siapapun kalau berhasil pasti senang dan kalau gagal pasti kecewa....
Continue Reading*BELAJAR DI SEKOLAH SWASTA BUKAN KIAMAT* Oleh: IDRIS APANDI (Praktisi Pendidikan)
...Continue ReadingAssalaamu Alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak & Ibu semua di grup ini, khususnya yang mau dan akan terlibat sebagai Panitia Pesantren Kilat Ar-Raudloh Ramadlan tahun ini, dimohon dapat menghadiri rapat koordinasi pada: Hari: Selasa Tanggal: 6 Juni 2017... Pukul: 12.30-14.30 WIB Tempat: Masjid Ar-Raudloh Adapun agenda rapat di antaranya: Visi, Misi & Target Kegiatan, Jadwal, Kurikulum, Pembagian Tugas, dan pembahasan lainnya. Anda dapat mengajak orang lain, baik internal maupun eksternal yang mau untuk dilibatkan menjadi panitia. Demikian undangan dari saya.
Wassalaamu Alaikum Wr. Wb.
See MoreBerikut ini adalah secuplik adegan untuk praktik penggunaan green screen dalam pelajaran multimedia di Madrasah Aliyah Entrepreneurship Ar-Raudloh, Cileunyi Bandung.
Alhamdulillah. Kelulusan MA MA Entrepreneurship AR Raudloh mencapai 100% dan beberapa siswa sudah di terima di perguruan tinggi dengan bea siswa. Selamat ya anak anakku... Terima kasih semua guru.