About

Tags : #Education

Location :
Karangmangu Sarang, Rembang, Jawa Tengah 59274

14 Reviews

  • Anynomous
    28 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 9

    --- GELOMBANG ISTIGHFAR -----

    Ramadhan (30 hari) dibagi menjadi tiga (3) bagian :

    ...

    1. 10 hari pertama penuh rahmat Allah

    2. 10 hari kedua penuh ampunan Allah

    3. 10 hari terahir di merdekakan dari api neraka. . [Manfaatkan Momentum]

    Nah, saat ini kita semua sudah memasuki kuartal kedua, dimana sepuluh kedua ini penuh dengan ampunan Allah (وثنيه مغفرة ).

    Allah memberikan pengampunanNya setelah sepuluh hari pertama kita di guyur dengan limpahan rahmat-Nya (اوله رحمة). Pengampunan diberikan kepada kita semua semata-mata Allah sangatlah peduli kepada hambanya. Bagi hamba yang tidak bersyukur atas rahmat Allah maka baginya tiada lain adalah ampunan.

    Ampunan (مغفرة) Allah diberikan kepada hamba yang senantiasa sadar bahwa dirinya penuh dengan luput dan dosa. Sadar bahwa selama ini ia lalai untuk memanfaatkan rahmat Allah dengan semaksimal mungkin. Sadar dirinya bukan semakin mendekat kepada Allah malah sebaliknya, semakin jauh dan berbuat aniaya.

    [Allah Tidak Akan Ingkar Janji]

    Allah menjanjikan kepada hambanya pengampunan atas segala dosa. Berapapun dosa yang telah manusia perbuat. Selama masih berkenan memohon ampunan (beristighfar), selalu bertaubat maka Allah akan mengampuni dan menerima taubat seorang hamba.

    Justru Allah mengutuk kepada hamba yang berputus asa atas dosanya. Biasanya mereka merasa hina dengan segala pernik dosa yang telah ia perbuat, lantas mengaku malu, atau malah ogah untuk meminta ampun (taubat) kepada Allah. Golongan yang demikian ini berprasangka bahwa Allah tidak akan menerima taubat. Bahkan merasa taubatnya akan sia-sia belaka. Sungkah prasangka yang sangat buruk!

    [Merayu Allah]

    Maka dengan momentum sepuluh hari kedua ini, hendaknya kita mengaktifkan gelombang istighfar kita. Dengan apa? Dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Amaliyah yang baik insyallah akan mampu merayu Allah untuk memberikan ampunan kepada kita semua.

    Perbanyaklah istighfar. Senantiasalah bertaubat kepada Allah!

    Semoga Allah menerima istighfar dan taubat kita.

    Wallahu A'lam. --- Dikembangkan dari intisari Mau'idzoh KH. M. Roghib Mabrur [Pengasuh Pondok MIS] usai jamaa'ah shalat tarawih di Masjid Jami' Pondok MIS Sarang- Rembang. (amas/ramadan 39).

    See more

    report this review
  • Anynomous
    25 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 8

    --- ADA SUNGAI DI RUMAH KITA --- .. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW. Bertanya kepada para sahabatnya,

    ...

    "Bagaimana menurut kalian, jika seandainya disetiap pintu rumah kalian ada aliran sungai yang jernih, dimana kalian bisa mandi lima kali sehari; apakah masih mungkin tersisa kotoran di tubuh kalian? "

    "Tentu tidak akan tersisa sedikit pun kotoran di tubuh kita, wahai Nabi.." Jawab para Sahabat .

    "Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu. Allah akan menghapus semua dosa kalian dengan menjaga shalat lima waktu" Jelas Nabi kemudian. . Demikianlah penjelasan Nabi kepada para sahabat akan peran penting shalat sebagai pembersih dosa. Pesan tersebut otomatis berlaku untuk kita semua, ummat Nabi SAW. . Lalu pertanyaanya adalah apakah kita mau menjaga sungai yang ada di rumah kita? Apakah kita berkenan untuk mandi lima kali sehari? Atau malah kita sendiri yang mencemari aliran sungai itu, atau bahkan mematikan aliran sungai tersebut ?. . [Shalat Sebagai Kebutuhan]

    Shalat akan terasa berat jika kita masih menjadikanya sebagai kewajiban. Karena kita merasa dituntut maka kita merasa keberatan. Jika kita sadar diri, bahwa setiap diri kita masih bergelepotan dengan berbagai kotoran, lantaran diri kita masih sregep melakukan dosa-dosa setiap saat.

    Jika diri kita masih dalam keadaan kotor, maka kita butuh untuk membersihkan dan mensucikanya. Maka tiada jalan lain kecuali kita harus mandi lima kali dalam sehari. Tidak boleh kurang.

    Semakin kotor diri kita, semakin rajinlah untuk bebersih mandi. Tambahlah dengan istikomah melakukan shalat-shalat sunnah untuk mencapai pembersihan dan pensucian yang lebih sempurna. . Sesungguhnya Shalat akan mencegah diri kita melakukan segala kejahatan dan kemungkaran. Jika kita merasa sudah sregep sholat, tapi masih rajin melakukan kemungkaran. Tiada jalan lain, kecuali kita harus terus menerus memperbaiki kualitas shalat kita. Janganlah berpuas diri.

    Wallahu A'lam. --- * Dikembangkan dari uraian Ngaji Kitab Ar-Rosulul Mu'allim bersama KH. M. Roghib Mabrur [Pengasuh PP.MIS Sarang] di Pondok MIS Karangmangu-Sarang-Rembang. (amas/ramadan 39)

    See more

    report this review
  • Anynomous
    23 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 7

    KELAPARAN DAN KEHAUSAN BELAKA

    -KH. M. Roghib Mabrur-

    ...

    Kita tidak cukup dengan berbangga dengan puasa kita. Keistimewaan ibadah puasa akan kita dapatkan dengan syarat yang berat pula.

    Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti kepada ummatnya agar tidak mandeg berpuasa dengan ala kadarnya; yakni cukup meninggalkan makan dan minum belaka.

    "Banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan haus belaka" begitu Nabi mengingatkan kita lewat haditsnya.

    Kenapa puasa kita hanya mendapat balasan kelaparan dan kehausan? Karena kita masih melakukan hal-hal yang menghilangkan pahala puasa. Pahala hilang, yang tersisa hanya rasa lapar dan dahaga.

    [ Karena ini, Hilang Pahala Puasa ]

    1- Berdusta 2- Ghibah/Menggunjing/Ngrasani 3- Adu domba antar sesama 4- Sumpah palsu/ Janji palsu 5- Melihat dengan pandangan syahwat

    Sungguh berat bukan? Memang berat! Beratnya syarat yang meliputi amal puasa ini sebanding dengan keistimewaan yang dimiliki.

    [ Salah Kaprah ]

    "Mending gak usah puasa, daripada puasa tapi menerjang lima perkara tadi!" Ucapan yang salah kaprah.

    Kewajiban puasa tetap atas diri kita. Kita tetap di wajibkan berpuasa. Adapun urusan hilangnya pahala puasa adalah konsekuensi yang harus kita terima, lantaran kita hanya berpuasa menahan rasa lapar dan dahaga.

    Seluruh anggota badan kita harus turut berpuasa. Puasa lahir bathin. Puasa dari berdusta, adu domba antar sesama, ngrasani teman dan tetangga, menebar sumpah palsu, serta puasa dari melihat segala sesuatu dengan pandangan syahwat.

    Semoga Allah memberikan pertolongan-Nya untuk kita semua. Amiin..

    -- *Dikembangkan dari sari mau'idzoh KH. M. Roghib Mabrur [ Pengasuh Pondok MIS] usai shalat tarawih berjama'ah di Masjid Jami' Pondok MIS Sarang - Rembang. (amas/ramadan 39)

    See more

    report this review
  • Anynomous
    22 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 6 -- " MALAIKAT PUN TAK TAHU " -KH. M. Roghib Mabrur-

    ...

    [ Puasa : Amaliah Ibadah Spesial ]

    Setiap amal ibadah yang dilakukan manusia akan kembali kepada dirinya, kecuali puasa. Allah berfirman : Puasa hanyalah untukku. Tidak ada amaliah ibadah yang bersifat khusus, kecuali puasa.

    [ Seberapa Besar Pahala Puasa? ]

    Allah berungkali mengumumkan kepada hambaNya bahwa; setiap satu amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, mulai dari 10 sampai 700 kali lipat.

    Allah berfirman : Kecuali puasa!

    Ibadah puasa akan langsung kembali kepada Allah SWT. Allah sendirilah yang akan mengganjar puasa seorang hamba. Tidak ada yang mengetahui seberapa besar pahala puasa tersebut.

    Karenanya, Allah tidak memberi kuasa kepada malaikat untuk mencatat pahala puasa. Jadi, malaikat pun tak tahu seberapa besar pahala puasa untuk hambaNya.

    [ Puasa : Ibadah Rahasia ]

    Amalan puasa bersifat sirri (rahasia). Berbeda dengan amal ibadah lainya. Misal saja sholat, ada gerakan khusus yang meliputi syarat dan rukunya. Kita bisa mengatakan orang tersebut sedang shalat atau tidak. Berbeda dengan puasa. Orang yang berpuasa tidur, begitupun orang yang tidak puasa. Kita tidak bisa mengetahui apakah orang tersebut sedang puasa atau tidak.

    [ Buah Dari Ibadah Puasa ]

    Tujuan yang hendak dicapai dari berpuasa adalah takwa. Diharapkan seorang yang berpuasa akan semakin meningkat ketakwaanya. Dengan puasa yang bersifat spesial, tidak diketahui pahalanya, bersifat rahasia, seorang hamba benar-benar ikhlas menunaikan puasa hanya karena Allah. Bukan karena yang lain. Tentunya keikhlasan tersebut akan meningkatkan ketakwaan seorang hamba kepada Allah SWT.

    Wallahu A'lam.

    ---- * Disarikan dari Mau'idzoh KH. M. Roghib Mabrur usai shalat jama'ah tarawih di Masjid Jami' Pondok MIS Sarang Rembang. [amas/ramadan 39]

    See more

    report this review
  • Anynomous
    21 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 5

    ☆ DZIKIR PELEBUR DOSA ☆

    Barang siapa SETELAH SHALAT membaca :

    ...

    ☆TASBIH ( سبحان الله ) 33× ☆TAKBIR ( الله اكبر ) 33× ☆TAHMID ( الحمد لله ) 33×

    Lalu disempurnakan bilangan ke-seratus dengan membaca:

    لااله الا الله وحده لا شريك له، له الملك، وله الحمد، وهو على كل شيء قدير.

    Maka DIAMPUNI DOSA ORANG TERSEBUT, MESKIPUN DOSANYA SEBANYAK BUIH YANG ADA DI LAUTAN. -- Barangsiapa yang membaca

    لااله الا الله وحده لا شريك له، له الملك، وله الحمد، وهو على كل شيء قدير

    SETIAP HARI sebanyak SERATUS KALI (100×). Maka orang tersebut akan mendapatkan ganjaran:

    * Sebanding dengan memerdekakan sepuluh budak * Dicatat baginya seratus kebaikan * Dihapus darinya seratus kejelekan (dosa) * Dilindungi dari godaan syaithan setiap harinya, pagi sampai sore hari. * Tidak ada orang yang mendapat kemuliaan sepertinya, kecuali orang yang membaca dzikir diatas dengan bilangan lebih banyak.

    Wallahu A'lam. --- * Disarikan dari Ngaji Kitab Hadits Al-Muwaththa' Imam Malik, Bab Dzikir kepada Allah SWT. No: 21-22. Bersama KH. Muhammad Ahdal Abdurrahim (Gus Mamak Ahdal) di Aula Utama Pondok MUS Sarang.(amas/ramadan 1439 H)

    See more

    report this review
  • Anynomous
    20 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 4 - - ISLAM TIDAK MENTOLERIR KEBODOHAN* - - Agama Islam adalah agama yang menjunjung tinggi keilmuan. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kewajiban menuntut ilmu berlaku sepanjang masa; dari gendongan sampai masuk kuburan. Jika seseorang masih menyandang predikat "muslim" maka wajib baginya untuk senantiasa menuntut ilmu, belajar dan mengaji.

    ...

    Karenanya, syari'at Islam tidak pernah mentolerir terhadap kebodohan. Lihat saja! Ayat pertama yang di turunkan Allah sudah menyinggung tentang belajar. "Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu..".

    Penghargaan Islam terhadap ilmu sangatlah tinggi. Mempelajari ilmu adalah kebaikan. Membahas ilmu adalah termasuk jihad. Memikirkan ilmu sebanding dengan berpuasa, mendaras ilmu sebanding dengan shalat di tengah malam.

    Tentulah ilmu yang mendapat penghargaan yang sedemikian mulia hanyalah ilmu yang bisa mendekatkan seorang hamba kepada Allah Ta'ala. Bukan malah sebaliknya. Semakin berilmu kok semakin jauh dengan Tuhanya. Bukan ilmu yang demikian.

    --Tidak Diperoleh Ilmu. Kecuali..

    Karena tingginya derajat dan bernilainya ilmu dalam Islam, maka tidaklah mudah ilmu agama bisa diperoleh dengan cuma-cuma. Ilmu akan diperoleh melalui ketekunan dalam belajar, mendawamkan muthola'ah kitab, senantiasa hadir dan menyimak disetiap majlis ilmu bersama orang-orang 'alim (ahli ilmu agama).

    --Jangan Kotori Kesucian Ilmu--

    Dalam proses belajar, seorang santri (pelajar) wajib menata niatnya. Untuk apa ia belajar? Untuk apa ia mengaji? Diwajibkan bagi santri ketika mengaji, untuk mengukuhkan niat semata-mata mencapai Ridlo Allah Ta'ala, menghilangkan kebodohan, menghidupkan dan menjaga eksistensi agama Islam, serta sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang agung yakni anugrah diberikan akal dan kesehatan.

    Seorang Santri tidak boleh mencemari luhurnya ilmu, sucinya ilmu dengan meniatkan belajar (mengaji) untuk memperoleh gemerlap kenikmatan dunia, mencari popularitas di tengah masyarakat, apalagi berilmu hanya untuk berdebat dengan orang-orang bodoh. Jangan sampai!

    Kemuliaan ilmu agama hanya bisa diperoleh dengan cara yang mulia.

    Wallahu A'lam. -- *Disarikan dari Ngaji Kitab Ar-Rosulul Mu'allim wa Asalibuhu Fi At-Ta'lim bersama KH. M. Roghib Mabrur, Ngaji Kitab Qomi'ut Tughyan bersama KH. Muslih Mahmud-- Di Pondok Pesantren MIS Karangmangu Sarang Rembang. (amas/Ramadhan 1439 H)

    See more

    report this review
  • Anynomous
    19 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN -3

    " TIGA INVESTASI AKHIRAT" * -Kiai Muhammad Badrul Jamal ----... Kelak ketika manusia meninggal, putuslah semua amal yang telah diperbuat. Kecuali Tiga perkara :

    1. SHODAQOH JARIYAH

    Pahala shodaqoh jariyah akan terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal. Bagaimana caranya untuk mencapai kategori shodaqoh jariyah? Tidak lain adalah melakukan shodaqoh niat ikhlas, tulus hanya karena Allah SWT. bukan karena yang lain.

    2. ILMU YANG BERMANFAAT

    Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan hamba (orang yang berilmu) kepada Allah SWT.

    Sedikit banyak kita semua telah dititipi ilmu Allah. Contoh kecilnya, kita telah diberi ilmu untuk membedakan mana yang halal dan haram. Maka tugas kita adalah melakukan perkara halal dan menjahui perkara haram. Bukan sebaliknya. Kita telah di titipi ilmu shalat, maka kita harus menunaikan sholat sesuai syarat dan rukunnya.

    --Ngaji Setiap Hari, Ngaji Sampai Mati, Menghilangkan Kebodohan Diri--

    Untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat maka kita harus selalu ngaji setiap hari. Ngaji (belajar) diniatkan untuk menghilangkan kebodohan. Meskipun kita banyak ilmu tapi kebodohan selalu menyelimuti diri kita.

    Apa itu kebodohan hakiki? Menurut hemat saya, kebodohan bukan hanya tidak bisa menulis dan membaca. Tetapi kebodohan hakiki adalah tidak melakukan apa yang telah kita ketahui ilmunya. Kita sering melakukan hal-hal yang di haramkan, rajin meninggalkan hal-hal yang di anjurkan bahkan berpahala. Bukankah kita telah mengetahui; bahwa tugas kita adalah meninggalkan yang haram dan melakukan yang halal? Semua terjadi semata-mata karena kebodohan kita. Nah, untuk menghilangkan kebodohan kita, maka sering-seringlah mengaji dengan niat menghilangkan kebodohan dalam diri.

    Di bulan Ramadan ini kita harus maksimal dalam beribadah, mengamalkan ilmu yang telah kita kantongi.

    3. ANAK YANG SHOLEH

    Anak yang Sholeh tidak harus anak kandung. Semestinya Allah menganugerahi setiap manusia keturunan. Sedangkan kita menjumpai ada sebagian orang yang tidak mempunyai keturunan. Karenanya mempunyai anak itu tidak wajib.

    Kita bisa menempuh berbagai cara untuk memperoleh (pahala) anak sholeh. Kita bisa merawat anak orang lain, tetangga kita. Membantu membiayai ngaji anak tersebut, meringankan tanggungan pendidikanya, dan lain sebagainya. Nah, jika anak tersebut kelak menjadi anak yang sholeh, insyallah kita mendapat aliran pahala dari apa yang telah kita usahakan.

    Marilah perbanyak amal ibadah kita.

    See more

    report this review
  • Anynomous
    17 May 2018

    MUTIARA HIKMAH RAMADAN - 1

    KH. M. Roghib Mabrur*

    --Panen Raya Bulan Ramadan--

    ...

    Bulan Ramadan adalah bulan panen raya bagi kaum muslimin. Dimana seluruh ganjaran amal ibadah akan dilipat-gandakan seribu kali.

    "Barang siapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadan, diharamkan baginya api neraka" (Hadis Nabi SAW)

    --Maksimal Dalam Beribadah--

    Hendaknya bagi setiap muslim untuk memaksimalkan amal ibadah di bulan ramadan. Muslim sejati yang memiliki kesadaran tinggi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk beramal di bulan ramadan ini.

    ---Berpuasa Sejak Dini---

    Bagi setiap keluarga, khususnya orang tua, sangat di anjurkan untuk memerintahkan anaknya yang belum baligh (masih kecil) turut serta menunaikan ibadah puasa. Jika tidak kuat sehari penuh, maka diberi keringanan untuk berpuasa setengah hari saja. Semata-mata untuk melatih anak dalam kebaikan.

    --Jauhi Hal Yang Mengurangi Pahala--

    Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam. Wajib hukumnya. Selain melakukan rukun puasa : Niat di malam hari dan meninggalkan perkara yang membatalkan puasa, seorang yang puasa di anjurkan untuk menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi puasa seperti; mencaci maki, ghibah dan segala macam kemaksiatan lainya.

    --Ramadan Waktu Mustajab--

    Selama ramadan sangat dianjurkan untuk senantiasa bermunajat kepada Allah Ta'ala, karena bulan Ramadan adalah waktu mustajab dikabulkanya do'a. Terlebih lagi waktu buka puasa dan waktu sahur. (amas) --- *KH. M. Roghib Mabrur adalah Pengasuh Pondok Pesantren MIS Sarang.

    -Mutiara Hikmah Ramadan di sampaikan usai jama'ah shalat tarawih sebelum shalat witir di Masjid Jami' Pondok MIS Karangmangu- Sarang - Rembang- Jateng.

    See more

    report this review
  • Anynomous
    14 February 2018

    PADHANGE KITAB PETENGE ATI

    Dalam dunia pesantren, aktivitas maknani atau memberi arti pada kitab kosongan sudah lazim kita kenal.

    Bukan hanya maknani saja, santri senantiasa dituntut untuk aktif dalam setiap proses pembelajaran. Hendaknya santri aktif mencatat setiap keterangan Kyai, Ustadz saat membacakan sebuah kitab.

    ...

    Catatan keterangan (sering disebut catatan pinggiran atau catatan kaki) tersebutlah yang menjadi salah satu pembeda, antara mereka yg ngaji kitab dengan Guru dan tanpa guru.

    Kalau melulu soal makna saja, sekarang sudah banyak beredar kitab-kitab yang sudah dimaknani. Gampang, kita membutuhkan langsung bisa kita dapatkan.

    Tapi apa artinya kitab yang sudah penuh makna tanpa adanya kesinambungan sanad keilmuan? Ya, penjelasan dan uraian dari Kyai tersebutlah bentuk dari kesinambungan (musttashil) sanad keilmuan kita. Keterangan dari Kyai, guru-guru kita adalah modal sekaligus refresensi valid dalam menguraikan sebuah kitab. Bukan asal menguraikan tanpa punya dasar yang jelas.

    Makna dan catatan keterangan juga sangat penting, bisa membantu sebagai pemantik ingatan ketika daya ingat kita sudah tak begitu cemerlang. Jadi, jika saat ini kita mungkin merasa sudah tau makna dari sebuah lafadz, bagaimana dg kelak saat usia kita sudah tak lagi muda? Makna dan catatan keterangan akan mengabadikan keterangan dari guru-guru kita.

    Ada satu pitutur yang sudah masyhur, begini bunyinya, "Padhange Kitab Petenge Ati".

    'Padhange kitab' karena kosong dari makna apalagi catatan keterangan dari guru kita. Kosong momplong. 'Petenge Ati' karena sudah banyak kesibukan/urusan yang membuat hati kita jadi peteng (gelap).

    Walhasil, dalam memahami kitab akan terasa sulit tanpa adanya makna dan catatan keterangan serta di dukung kejernihan hati.

    Jadi, alasan apalagi yg membuat kita tidak aktif maknani dan memberi catatan keterangan?

    Sudah merasa pintar? --- Dirangkum dari keterangan Agus Syahid Umar Faruq (Gus Syahid) saat ngaji rutin Kitab Muhtar Al-Ahadits.

    Bakda Jum'atan di Masjid Jami' Pondok Pesantren MIS - Karangmangu Sarang Rembang Jateng. (9/2/18) -AMAS-

    See more

    report this review
  • Anynomous
    21 October 2017

    SATU MILYAR SHOLAWAT NARIYAH

    DALAM RANGKA PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL 2017

    MARI TURUT HADIR DALAM ACARA PEMBACAAN "SATU MILYAR SHOLAWAT NARIYAH"

    ...

    BERTEMPAT DI

    MASJID JAMI' PONDOK PESANTREN MIS SARANG REMBANG

    SABTU 21 OKTOBER 2017

    PUKUL 19:30 s/d 22:30 WIB

    NB : JAMAAH (PESERTA) HARAP MENGENAKAN BAJU BERWARNA PUTIH DAN MEMBAWA TASBIH

    TERIMAKASIH

    *PANITIA PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL PCNU LASEM

    *PENGURUS PONDOK PESANTREN MIS SARANG

    See more

    report this review
  • Anynomous
    03 October 2017

    PENGAJIAN DAN TAHLIL UMUM

    Sudahkah Anda hafal nama Masyayikh yang akan kita hauli besok?

    BERIKUT YANG AKAN DIHAULI

    ...

    *KH. Muslim Bin Taslim *KH. Ghozali Bin Lanah *KH. Umar Bin Harun *KH. Syuaib Bin Abdurrozaq *KH. Abdullah Bin Abdurrahman *KH. Imam Kholil Bin Syuaib *KH. Roghibi Murtadlo *KH. Faqih Bin Imam Kholil *KH. Umar Faruq Bin Imam Kholil Wa Ushulihim Wa Dzurriyatihim Wa Ahli Baitihim *Segenap Alumni Pondok Pesantren Sarang yang telah wafat

    ==== Tahlil dan Pengajian Umum Akan dilaksanakan di MAQBAROH STUMBUN SARANG Besok

    ☆ Tanggal 04 Oktober 2017 | 14 Muharram 1439 ☆ Hari Rabu Pukul 12:30 WIB s.d Selesai ☆ Mauidzoh Hasanah 1 KH. Nurrohmat dari Pati Jateng

    Mauidzoh 2

    Al Habib KH. Umar Muthohhar dari Semarang Jateng

    ☆ Tahlil Di Pimpin KH. Abdurrozaq Imam dari Bonang Lasem ====

    Pastikan Anda Hadir Dalam Majelis Yang Penuh Berkah ini. Pastikan Anda Hadir Diantara Para Habaib, Para Masyayikh Dan Orang-orang Sholeh.

    == Terimakasih.

    See more

    report this review
  • Anynomous
    26 August 2017

    WAHAI GURU, KENAPA ALLAH TAK MENGABULKAN DO'AKU?

    Suatu ketika Seorang Murid bertanya kepada Sang Guru Ibrahim bin Adham --rahimahullahu ta'ala-- tentang do'anya yg tak kunjung dikabulkan Allah.

    "Wahai Guru, aku sudah berdo'a dg sungguh-sungguh. Tapi, kenapa Allah tak mengabulkan do'a-do'aku?".

    ...

    Dengan bijak, Sang Guru pun memberi jawaban kepada muridnya tersebut.

    "Wahai Muridku,

    SUNGGUH kamu telah mengenal Rasul Allah, tetapi kamu tidak mengikuti sunnahnya.

    Kamu telah membaca dan mempelajari Al-Quran, tetapi kamu tidak mengamalkannya.

    Kamu telah menikmati nikmat Allah, tetapi kamu tidak mensyukurinya.

    Kamu telah mengetahui adanya (nikmat) surga, tetapi kamu tidak berusaha meraihnya.

    Kamu telah mengetahui adanya (siksa) neraka, tetapi kamu tidak berusaha lari darinya.

    Kamu telah mengetahui syaithan (sebagai musuhmu), tetapi kamu tidak memeranginya, malah kau berkawan denganya.

    Kamu telah mengetahui adanya kematian, tetapi kamu tidak mempersiapkanya.

    Kamu turut serta mengubur jenazah saudaramu, tetapi kamu tidak berusaha mengambil pelajaran darinya.

    Kamu sibuk mengoreksi aib (kesalahan) orang lain, tetapi kamu melupakan banyaknya aib pada dirimu".

    --------- Lalu, masih sempatkah kita memprotes Allah dg segala keputusan-Nya?

    Sedangkan kita tak sempat meningkatkan kualitas penghambaan kepada-Nya.

    ----------- ☆Di sarikan dari Ngaji Kitab "Tanqihul Qoul"

    ☆Oleh Syaikhina KH. M. Roghib Mabrur

    ☆Setiap Jum'at Pahing

    ☆Di Masjid Jami' pondok MIS Karangmangu Sarang Rembang ------------ Sarang, 4 Dzulhijjah 1438 H 26 Agustus 2017 M

    See more

    report this review
  • Anynomous
    23 August 2017

    KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN

    Dalam kehidupan ini manusia sering lalai dalam menjalani kehidupanya.

    Terlebih lagi jika terkait tentang kebahagiaan dan kesedihan.

    ...

    Ada yang berbahagia dg berlebihan ada juga yang dirundung kesedihan tanpa jeda.

    Adakah Islam memberi rambu-rambu kapan dan bagaimana kita berbahagia juga sebaliknya?

    * Seorang mukmin haruslah berbahagia ketika melakukan ketaatan.

    Bersedih ketika meninggalkan ketaatan.

    Menyesal ketika melakukan kemaksiatan. * Tetapi kebahagiaan melakukan ketaatan adalah semata-mata karena Fadhol Allah dan pertolongan Allah, bukan atas kemampuan diri kita.

    * Kesedihan karena tidak melakukan ketaatan adalah murni karena kekurangan diri kita. * Barang siapa yg tidak menyesal karena telah melakukan kemaksiatan, sungguh hal tersebut karena hatinya telah mati. * "Seorang mukmin (sejati) adalah seseorang yg merasa bahagia atas amal baiknya, merasa bersedih (buruk) atas amal keburukanya". -Hadits Nabi Shollahu Alaihi Wasallam.

    (Di nukil dari Kitab Qomiut Thughyan)

    Sarang, 1 Dzulhijjah 1438 H

    See more

    report this review
  • Anynomous
    21 August 2017

    MASJID SEBAGAI PUSAT PERIBADATAN SEKALIGUS PUSAT PEMBELAJARAN

    Pengasuh Utama Pondok Pesantren Ma'hadul Ilmi Asy-Syar'ie (PP. MIS) Sarang, KH. M. Roghib Mabrur, pernah mengatakan, salah satu keunggulan Pondok MIS adalah sebagai satu-satunya Pesantren di Sarang yang memiliki masjid.

    Kenapa Masjid dikatakan sebagai keunggulan? Dengan adanya masjid yg letaknya bersanding dg pesantren akan memudahkan santri untuk mengakses masjid tersebut.

    ...

    Masjid MIS sebagai Pusat Peribadatan

    Dalam prakteknya, sholat berjamaah adalah ciri utama pendidikan pesantren yg tak terpisahkan dikeseharian santri. Bahkan aturan pondok mewajibkan sholat berjamaah, terlebih lagi untuk sholat isya' dan subuh. Sudah maklum diantara kita akan keutamaan sholat jama'ah terlebih lagi jika dilakukan di dalam masjid.

    Selain sholat lima waktu ( sholat maktubah), santri juga di wajibkan mengikuti sholat hajat setiap sebulan sekali. Jama'ah sholat sunnah Dluha setiap paginya juga dianjurkan bagi santri. Jamaah sholat sunnah ini di imami langsung oleh KH. M. Roghib Mabrur. Sholat sunnah berjamaah ini dilakukan sebagai bentuk riyadlah bathiniyyah bagi kaum pesantren.

    Masjid MIS Sebagai Pusat Pembelajaran

    Selain fungsi utama sebagai tempat beribadah, masjid Jami' MIS juga difungsikan sebagai pusat pembelajaran.

    Kegiatan belajar wajib santri dilaksanakan di masjid berkelompok sesuai tingkatan kelas masing-masing. Selain belajar wajib, proses ngaji dan sorogan juga dilaksanakan di masjid ini. Selain mendapat pahala belajar dan mengaji, para santri juga bisa mendapat bonus pahala yg gede jika selama proses pembelajaran diniati i'tikaf.

    Atas uraian tersebut, tidak berlebihan jika Masjid Jami' MIS Sarang menjadi ikon unggulan Pondok MIS Sarang sekaligus ikon utama Masjid di kawasan Pondok Pesantren Karangmangu Sarang pada umumnya.

    Wallahu A'lam.

    Sarang, 21 Agustus 2018

    See more

    report this review

Rate & Write Reviews