Gak tau kenapa desa ini dinamakan Desa Jamur, padahal tidak ada pembudidayaan jamur di sini. Atau mungkin dulunya memang desa ini penghasil jamur tiram dan beralih pada komoditas lain yg lebih menjanjikan, sementara kemudian sentra pengembangan jamur bergeser ke daerah Sidomoyo. Karena terlihat di sebelah barat desa terdapat tugu2 berbentuk jamur dengan plang nama desa Jamur.
Yang kemudian ada di sini adalah kolam2 pembibitan udang galah dan ikan air tawar yg kebanyakan untuk mensuplai bahan menu resto Mang Engking yg cikal-bakalnya berada di desa ini juga.
Selain resto itu, yg terkenal dari desa ini adalah terdapatnya 2 mata air yg termasuk tujuh sendang di kawasan Sendangrejo yg biasa digunakan untuk ritual kejawen.
Itu juga alasan Mang Engking memilih membangun resto yg jauh dari pusat kota Jogja dan bukan merupakan jalur menuju suatu tempat wisata: karena sumber air melimpah untuk membuat resto bertema air.
Kedua sendang itu yakni:
Sendang Jamur, yg berada di sebelah utara resto Mang Engking.
Berbentuk bangunan rumah dengan 2 bilik pemandian putra-putri yg masih aktif digunakan warga untuk mandi dan mencuci.
Dan Sendang Tarungan, yg terletak di sebelah selatan tepi jalan desa di area kolam pembibitan udang/ikan.
Berupa bilik putra-putri tanpa atap berdinding setinggi pinggang yg sudah tidak terawat dan berair hijau-keruh.
Gubug Makan Mang Engking
Pemandangan desa yang indah. Lengkap dengan rumah makan dan penginapan.
Good place & good food, cocok untuk wisata kuliner suasana pedesaan asri.
Lots of outdoor activity for kids