Candi Dadi yang konon dibangun di zaman Majapahit, sebenarnya masih misterius keberadaannya, karena tidak ada tulisan atau Prasati yang mengatakan kapan dibuat dan dibangun.
Secara arsitek candi ini sangat berbeda dengan candi candi lainnya di Jawa yang pada umumnya berbentuk kerucut, ada rilief, prasasti dan stupa. Namun candi ini berbentuk kotak dan ada lubang di tengahnya mirip seperti tempat persembahan atau pengorbanan. Malah mirip candi suku Maya atau Aztec di Amerika Selatan.
Jika dilihat dari atas malah mirip puncak dari Piramid.
Saya memotret ini tahun 2008 saat terbang F-16, kebetulan sedang latihan terbang rendah di daerah itu.
Saya yakin bahwa Candi itu adalah puncak dari Piramid yang mungkin dibangun jauh sebelum Majapahit bahkan mungkin ada hubungannya dengan Piramida di Sukabumi.
Medan sulit dan sangat tidak jelas. Bahkan warga lokal pun tidak terlalu paham daerah situ. Tanda panah menuju candi ada tapi mengarah tidak jelas. Tidak seperti kawasan yg dikelola. Sebaiknya pemerintah/ pokdarwis sekitar lebih perhatian, apalagi jalurnya sering digunakan untuk pendakian, baiknya ada petugas atau penjaga posko menolong jika terjadi kenapa napa. Jika dimanfaatkan maksimal saya rasa daerah ini oke banget.
Terletak di wilayah perbukitan pada Kecamatan Boyolangu. Berjarak kurang lebih 13km dr pusat perkotaan Tungagung. Waktu tempuh kurang lebih 15 menit dari pusat perkotaan. Terdapat beberapa jalur trek menuju lokasi Candi Dadi. Salah satunya ada yg lewat via halaman belakang rumah warga, disana terdapat fasilitas berupa tempat parkir, gazebo, spot foto serta sudah teraedia aliran air bersih. Waktu tempuh untuk treking menuju Candi Dadi dari start awal kurang lebih 1-1,5 jam atau bahkan dapat lebih cepat tergantung kecepatan individu. Destinasi yg lumayan cocok untuk mendaki ringan. cr: punch
Candi Dadi terletak di Desa Wajak Kidul, Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Letak Candi Dadi tidak jauh dari lokasi Candi Cungkup, Candi Gayatri dan Goa Selomangleng. Candi Dadi sebenarnya merupakan bagian dari kompleks percandian. Desa Wajak Kidul bagian selatan merupakan perbukitan. Pada empat puncak perbukitan tersebut masing-masing terdapat satu buah candi dan Candi Dadi ada pada puncak tertinggi. Pada puncak lain terdapat Candi Gemali, Candi Buto, dan Candi Bubrah/Wurung sehingga membentuk deretan candi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, yaitu Candi Dadi. Selain Candi Dadi, kondisi candi-candi itu sekarang tinggal puing-puing yang berserakan.
Selamatan merupakan sarana berdoa masyarakat Jawa. Sebagian masyarakat di sekitar candi menggunakan Candi Dadi sebagai sarana berdoa untuk mendapatkan berkah dari Yang Maha Kuasa. Upacara (doa) biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu, terutama pada tanggal 1 Suro. Masyarakat tersebut membentuk sebuah paguyuban aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
This is dope 🗻
Perfect to camping
wes meh 30 th ra rene sejak jaman SD, sawah dadi omah, kalen dadi dalan. wit witan dadi taman. watu wes keno dadi wadah tanduran. demit gendruwo tuyul wes podo nyingkrih amarga wedi gilo ambek manungso. mungkin 100 tahun maneh candi dadi digusur trus dadi hotel yoo.
mumet,maaakkkk
bagus, sepi track untuk hiking sajah
indah sekali diatas capek nya hilang
satu perjalanan sekaligus pengalaman yang sungguh penuh makna. Semesta adalah guru yang sebenarnya...ikhlas tanpa pamrih memberikan makna yang sesungguhnya kepada kita, manusia.
Candinya sangat bagus walaupun ada tangan" nakal tapi menurut saya candi dadi gak kalah dari candi Borobudur
Wisata sejarah di Tulungagung, berupa candi Hindu kuno. Sangat cocok untuk wisata keluarga dan petualangan bagi remaja. Lokasi candi dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 30 menit dari jalan desa. Melewati lereng bukit dan hutan serta sungai kecil