About

Akun Facebook resmi Alumni SDN 003

Tags : #ElementarySchool

Location :
Jl.Wiluyo Pospuyudo, Balikpapan 76111

Description

SDN 003 Balikpapan Selatan (Balsel), tentu banyak orang yang sudah mengenalnya. Maklum sekolah yang satu ini punya segudang prestasi termasuk di bidang pengelolaan dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Saat memasuki pintu gerbang sekolah ini sudah ada hal yang berbeda yaitu pengendara harus mematikan mesin kendaraannya kalau pun membawa motor, maka si pengendara harus turun dan mendorong motornya ke dalam. Sebab sekolah ini ingin menerapkan kawasan bebas polusi salah satunya polusi emisi.

Begitu masuk ke dalam kawasan sekolah, mata pun akan terasa nyaman dengan pemandangan pohon-pohon yang menghijaukan seluruh kawasan sekolah, yang hebatnya meskipun banyak pohon tapi tidak dijumpai selembar daun pun yang berserakan di sekitar sekolah. Karena setiap ada daun yang jatuh maka dengan penuh kesadaran siswa akan memungut dan memasukkannya ke dalam tong sampah.

SDN 003 Balikpapan Selatan yang tahun ini berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri yaitu merupakan tropi emas untuk sekolah Adiwiyata Mandiri dari presiden bagi sekolah yang tiga tahun berturut-turut telah menunjukkan perkembangan kinerja empat indikator Adiwiyata secara konsisten. Indikator yang dimaksud adalah pengembangan kebijakan sekolah, pengembangan lingkungan hidup, kegiatan partisipatif dan pengembangan kegiatan sarana dan prasarana.

“Alhamdulillah tahun ini kami meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri,” kata Kepala SDN 003 Balsel Dra. Hj. Sri Purdhyaswati kepada Post Metro saat ditemui di kantornya kemarin.

Menurut Sri, sekolahnya merupakan sekolah yang pertama di Kalimantan yang meraih Adiwiyata Mandiri, sebab selama ini mereka sudah 3 kali berturut-turut meraih penghargaan Adiwiyata.

Sri pun menyampaikan bahwa untuk meraih penghargaan ini tidak mudah perlu perjuangan yang terus menerus, apalagi penilaian Adiwiyata kali ini, komponen kurikulum (non fisik) perbandinganya lebih besar 70 persen sementara sisanya komponen fisik.

“Saat tim turun ke lapangan, ternyata fakta di lapangan pelaksanaan kebersihan jauh lebih tinggi dibandingkan kurikulum lingkungan yang ada,” ujar Sri.

Tapi kelemahannya proses itu sendiri tidak didukung dokumentasi,” ujar dia. Misalkan, sebut dia, sejumlah sekolah luar daerah kerap melakukan studi banding secara administrasi di buku tamu tercantum tanda tangan kunjungan dari sekolah luar, namun sayangnya tidak ada dokumentasi yang memperkuatnya.

Diakuinya, jika penilaian Adiwiyata tahun ini lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang lebih besar pada komponen fisik seperti pengadaan tempat sampah, sejauh mana perilaku siswa untuk menjaga kebersihan. Adiwiyata kali ini, bukan cuma murid fokusnya.

“Guru satu persatu-satu diwawancarai untuk melihat sejauh mana antara mata pelajaran terintegrasi dengan penerapan upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup di sekolah,” paparnya

Yang terberat, lanjut Sri , membentuk karakter siswa untuk peduli lingkungan sebab hal ini membutuhkan proses yang panjang sebab saat ini anak-anak pulang dari sekolah mereka pun akan terpengaruh lingkungan yang membuang sampah sembarangan, namun saat datang ke sekolah maka si siswa harus sadar bahwa mereka harus menjaga kebersihan dan peduli dengan masalah lingkungan.

Luas SDN 003 ini hanya 0,5 hektar saja tetapi tidak satu pun lahan kosong, semuanya telah dihijaukan dengan pepohonan, bahkan untuk mempercantik halaman telah dibuatkan 3 kolam ikan di setiap sudut sekolah yang tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar tentang masalah perikanan.

Selain itu di sekolah ini juga ada rumah kompos, ruang 3 R, UKS, kebun, Toga, taman dan kawasan terbuka hijau lainnya sehingga sebanyak mata memandang yang terlihat adalah kawasan rindang, asri dan menyenangkan.

Namun sayang, meskipun bakal mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri bahkan sering dikunjungi oleh para tamu dari mulai Wakil President Boediyono sampai rombongan sekolah lainnya, kondisi lantai sekolah ini tidak berubah masih terbuat dari ubin traso yang gelap dan kumal sehingga para siswa harus bekerja keras untuk membersihkan lantai kelasnya.

“Kami sudah mengajukan ke Pemkot Balikpapan untuk merenovasi lantai sekolah,” imbuh Sri.

Renovasi lantai ini ungkap Sri memang perlu sebab seluruh kawasan sekolah sangat cantik dan berwawasan lingkungan sementara lantai sekolahnya masih terlihat kusam dan kurang enak dipandang. Padahal sekolah ini telah menjadi sekolah percontohan Adiwiyata untuk seluruh Kalimantan bahkan Indonesia.

Dengan prestasi yang diraihnya ini, maka Sri pun sebagai Kepala SDN 003 Balsel berhak untuk bertemu langsung dengan President RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta untuk menerima piala Adiwiyata Mandiri dan ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi sekolah di Balikpapan maupun Kalimantan Timur

Rate & Write Reviews